Minggu, 16 Desember 2018

PROFESI PILIHAN HATI

sumber gambar: publik bogor

Hampir setiap tiga hari sekali, saya menemani istri tercinta untuk belanja di pasar kecamatan. Saat istri dan anak saya masuk untuk berburu barang belanjaan, saya memilih menunggu di bawah lampu merah. Ada perasaan senang dan santai saat melihat lalu lalang kendaraan serta orang-orang dengan berbagai kesibukannya, mereka fokus pada tujuannya masing-masing.

Pada saat mengamati pergerakan di jalan raya itulah pikiran saya mengembara, kadang sempat berpikir dengan beragam profesi yang ada di depan saya, dan bahkan ada rasa optimis untuk bekerja lebih giat agar bisa memiliki mobil bagus seperti yang barusan lewat. Macam-macam deh, tapi aku suka, apalagi itu aku lakukan rutin hampir tiap tiga hari sekali.

Namun ada juga yang memancing imajinasi saya tentang pilihan sebuah profesi. Dan rasanya ada pemberontakan sosial yang tengah terjadi. Tepat di bawah lampu merah, ada beberapa tukang becak yang mangkal sembari menanti penumpang yang mengambil jasanya. Kesempatan yang terbilang jarang itu mereka lakukan dengan sabar dan penuh harap setiap hari.

Di sudut yang lain terdapat seorang pria paruh baya peminta-minta, berbadan tegap namun (maaf) ada bagian tubuh yang tidak normal, yaitu di bagian kaki dan tangan, sambil merokok santai, pria berbaju hem kumal tapi bersih itu menunggu kemudian mendatangi mobil-mobil yang berhenti di lampu merah, dan itu dilakukan setiap sekitar tujuh menit sekali. Kalau dihitung-hitung setiap tujuh menit ia mendapatkan uang receh sekitar 3000 sampai 5000 rupiah, jika dilakukan setengah hari, dapat dihitung sendiri hasilnya.

Sesekali mata saya tertuju pada ekspresi para tukang becak yang melihat peminta-peminta yang sedang "bekerja" dan mendulang pendapatan yang cukup banyak dan mudah menurut tukang becak tersebut, seolah pancaran rasa iri menggurat di raut mukanya.

Pekerjaan mengemis memang tidak diambil oleh para bapak tukang becak tersebut, kendati dapat dengan mudah mendapat pundi-pundi rupiah, karena mengemis mempertaruhkan harga diri, lebel pekerjaan tanpa usaha keras, dan juga rasa "malas" yang bersembunyi dibalik keterbatasan fisik yang diberikan Sang Pencipta.

Tanpa pemikiran lebih panjang dan menjaga agar tetap berbaik sangka, mungkin pria tersebut memang tidak dapat bekerja sebagaimana manusia pada umumnya. Keterbatasan fisik yang ia miliki mungkin menuntut pekerjaan itu meski terkadang akalnya memberontak, dan beribu alasan lainnya.

Drama kehidupan yang diputar gratis tersebut hendaknya dijadikan contoh saja bagi kita-kita yang terlahir normal. Anugerah berupa kesempurnaan fisik yang kita terima semoga dapat juga mendorong kesempurnaan hati sehingga tidak hanya keren lahir tapi juga keren batin.

Rabu, 12 Desember 2018

TINGKATKAN JARINGAN

 Sumber Gambar: Pintarkomputer.com

Kini, tiada orang yang bisa hebat sendirian. Selain faktor keberuntungan, banyaknya peluang juga salah satu faktor yang tidak bisa dianggap remeh.

Peluang akan bermunculan didukung dengan banyaknya jaringan yang dimiliki. Kesempatan-kesempatan akan diseleksi alam untuk menyesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.

Menciptakan sebuah jaringan memang bukan perkara mudah, terlebih bagi beberapa orang dengan kepribadian introvert dan pendiam. Dibutuhkan sikap supel, welcome dan open mind terhadap hal-hal baru dari luar. Dan hal itu sangat sulit untuk karakter introvert.

Dengan memiliki banyak link minimal kita menjadi deretan orang pertama yang akan mengetahui segala informasi dari komunikator. Jika tidak sesuai dengan kemampua kita, bisa dilempar pada sahabat, keluarga atau teman lainnya.

Komunitas terbentuk tentu ada hal yang menjadi alasan mengapa mereka berkumpul, seide, satu tujuan, hobi serupa atau latar belakang yang sama mayoritas menjadi magnet mereka menjadi sebuah komunitas.

Dari kumpulan tersebut mereka kemudian mengadakan kegiatan secara rutin untuk mengumpulkan semua anggotanya, event-event itu digelar sekaligus untuk menunjukkan eksistensi mereka.

Beberapa ada juga yang tergabung tidak hanya satu-dua komunitas saja. Beberapa komunitas diikuti dengan motif mencari link atau jaringan sebanyak-banyaknya. Dengan banyaknya link yang terjalin peluang dan kesempatanpun akan terbuka semakin lebar.

Kepandaian dalam berkomunikasi sangat menentukan akan intensitas hubungan. Jalin silaturrahim juga terwujud dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan dimaksud.

Senin, 20 Agustus 2018

KAKUKAH AKU?

Memegang prinsip secara ideal dengan menerapkannya pada aktivitas harian agar hidup layaknya manusia ideal.
Kakukah aku?

Harapan membawa tujuan untuk merubah sekitar yang tidak wajar dengan menyusun strategi dan trik setelah mengetahui kode etik yang cantik.
Kakukah Aku?

Berdisiplin dengan menekan segala aturan longgar yang rawan dilanggar demi tercapainya sebuah cita-cita besar.
Kakukah Aku?

Bermimpi seperti yang telah meninggi, fokus dan konsisten dijejaki dengan mengenyampingkan kebiasaan yang merugi.
Kakukah Aku?

Mencoba sempurna luar dalam secara paripurna dengan banyak berlatih agar hidup istimewa tak terhina.
Kakukah Aku?

Berusaha menepis kebiasaan menunda-menunda yang membuat prestasi terjeda sembari menindasnya dengan karya-karya berlipat ganda.
Kakukah Aku?

Memaksimalkan potensi dan bakat yang belum melekat demi tuntutan dan tantangan hidup yang mencegat sampai kiamat.
Kakukah Aku?

Kesan egois dan angkuh yang ditudingkan padaku hanya karena berperilaku sebagaimana aturan baku.
Kakukah Aku?

Semoga dengan kekakuanku itu kesuksesan dan impianku dapat kurengkuh.

@myh

Minggu, 19 Agustus 2018

OPENING CEREMONY ASIAN GAMES 2018

sumber gamber: Jawa Pos

Satu demi satu perwakilan dari berbagai negara peserta Asian Games 2018 diarak di depan ribuan penonton yang memenuhi Gelora Bung Karno (GBK).

Semangat membara serta bangga menjadi warga negara Indonesia merasuk tanpa sadar ke dalam dada saat 800 kontingen Indonesia masuk panggung megah berkonsep gunung tersebut.

Gegap gempita membahana ke seluruh penjuru mengiringi acara opening ceremonial Asian Games Jakarta Palembang 2018 di GBK Jakarta.

Suasana semakin semarak saat Via Vallen menyanyikan lagu berjudul Mengapai Mimpi, lagu wajib Asian Games ini menyampaikan pesan semangat, optimis dan sportifitas dalam bertanding.

Dalam acara tersebut juga ditampilkan beragam tarian kebudayaan Indonesia, melibatkan ratusan koreografer dan puluhan artis seperti Raisa, Rosa, Fatin, Ariel Noah, Rian d'Masiv, Cakra Khan dan artis papan atas lainnya.

Suasana semakin semarak karena diiringi orkestra pimpinan Adi NS. juga dilengkapi dengan lighting yang futuristik. Tradisional-Modern seolah berkumpul menyatu menjadi sajian yang sangat epik dan menarik.

Turut hadir dalam acara tersebut para petinggi negara-negara peserta Asian Games, tak ketinggalan Presiden dari tuan rumah, Ir H. Joko Widodo beserta Ibu. Bahkan Pak Jokowi sesekali ikut bergoyang bergembira mengikuti alunan musik yang menggema.

Acara ini terbilang sukses karena ditangani langsung oleh para profesional di bidangnya. Tangan-tangan ahli berperan dibalik suksesnya acara pembukaan tersebut seperti  Budayawan, seniman, design lighting dan sebagainya.

Semoga kesuksesan acara opening ceremonial yang menghabiskan banyak dana, waktu, tenaga dan pikiran ini dapat menular pada kesuksesan peserta dari Indonesia dalam memenangkan semua cabang pertandingan. Amin.

@myh

OLAH RAGA OLAH JIWA

Sumber Gambar: kbknews.id

Setiap hari seolah satu demi satu karyawan Kantor bergantian sakit. Sejumlah karyawan harus beristirahat di rumah bahkan ada beberapa yang harus dirawat di rumah sakit.

Cuaca yang tidak menentu diduga menjadi faktor utama mewabahnya berbagai penyakit. Daya tahan tubuh yang melemah seolah turut serta mengundang penyakit yang menggejala.

"Aku tidak boleh sakit, banyak tugas dan tanggungjawab yang harus aku rampungkan." Gumamku dalam hati setelah tahu karyawan yang sakit bertambah lagi.

Beberapa target dan langkah aku tentukan, menjaga pola makan, tidur yang cukup, minum air putih yang banyak dan terakhir "olah raga".

Ya. Olah raga. Aktivitas yang terbilang jarang aku lakukan, apalagi pekerjaanku sehari-hari tidak banyak bersentuhan dengan aktivitas fisik.

Pernah beberapa kali mencoba untuk konsisten olah raga dengan jogging setiap ba'da subuh, namun aktivitas itu tidak dapat berjalan lama, maksimal empat hari. Setelah itu tertunda dan berhenti dengan alasan "kesibukan".

Efek dari olah raga memang nyata dan terasa seketika itu juga, tidak hanya raga namun juga meluas ke emosi dan jiwa.

Olah raga tidak hanya tentang mengelola fisik namun juga menyeimbangkan dan mengasah mental. Tidak heran, olah raga menjadi pelarian bagi sebagian orang yang ingin terbina mental dan pikiran positifnya.

Setelah hari ini ku mulai kembali jadwal-jadwal tersebut, kesemangatan muncul lebih kuat setelah hari ini semua staf di MU absen tinggal aku yang masuk seorang diri.

Semoga sehat selalu untukku, kami dan kita semuanya. Amin

@myh

MELEBUR RINDU YANG MENDAHAGA BERSAMA KELUARGA


Jum'at dan Selasa adalah hari yang ditunggu oleh sebagian para santri. Karena pada hari tersebut mereka berkesempatan untuk bertemu dengan keluarga atau familinya.

Dua hari itu dipilih karena para santri libur dari segala kegiatan akademiknya. Momen itu kemudian dimanfaatkan pihak keluarga untuk berkunjung dan menemui putra putrinya.

Suasana riang dan canda tawa di beberapa sekumpulan keluarga seolah turut menghias luasnya ruang tamu yang telah disediakan pihak pondok.

Beberapa keluarga ada yang dengan sengaja membawa segala macam makanan dan makan bersama sekeluarga layaknya suasana piknik.

Sebuah pemandangan yang teduh dan mengasyikkan seolah tak dapat ditemui di tempat lain.

Kegembiraan yang hanya dapat dirasakan oleh santri yang harus jauh dan berpisah dengan orang-orang yang menyayanginya.

Menempatkan di pesantren merupakan wujud rasa sayang kepada sang anak. Dengan menepis rasa kangen dan ketidak tegaan, mereka ikhlas dan rela demi kepentingan putra putrinya dan kewajiban orang tuanya.

Namun ada juga santri yang terlihat sedih dan sesekali menangis manja kepada orang tua mereka, mungkin karena minta pulang atau jalan-jalan keluar, atau mungkin juga minta boyong.

Dinamika sisi lain pesantren yang layak untuk di potret, dilestarikan dan disimpan sebagai khazanah budaya pesantren.

@myh

SAAT BELAJAR MENJADI BAHAN EJEKAN

Sumber Gambar: pesantrenku.com

"Kenapa nggak bisa baca? Belum dibaca ya sebelumnya?." Tanyaku malam itu pada salah satu siswa.
"Tadinya mau belajar pak, saat ambil kitab hendak belajar sama temen-temen diejekin, sok alim katanya." Sahutnya sambil menjelaskan.
"Trus kamu mensikapinya bagaimana?." Sambungku.
"Ya nggak jadi belajar pak. Kirab saya taruh kembali, karena Saya jadi bahan ejekan dan tawaan." Jelasnya  sambil tersipu malu.

Dinamika pendidikan kini memang sangat memprihatinkan, penurunan semangat belajar tidak hanya melanda pendidikan formal an sigh, namun juga mewabah ke pesantren.

Peristiwa di atas merupakan satu di antara beberapa kasus yang jika tidak segera ditangani akan berdampak luar biasa terhadap kemajuan pendidikan.

Karena secara fakta iklim dan suasana akademis harus dengan serius dicipta, dibangun dan dijaga agar peserta didik benar-benar merasakan atmosfir pembelajaran.

Menggelitik memang, saat aktivitas utama dilakukan direspon dengan ejekan dan cemoohan. Lalu apa yang hendak dicari?. Siapa yang seharusnya ditertawakan?.

Tentu aneh jika ada orang yang mengejek dan menertawakan seorang petani pembawa cangkul yang hendak mencangkul sawah.

Petani tersebut akan mencapai tujuan bertani jika ia acuh terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya ia akan gagal bertani jika ia memilih untuk kembali dan mengganti cangkulnya dengan pena, sendok atau benda lainnya.

Ketetapan hati dan kegigihan kemauan santri seolah sedang diuji. Ejekan dan cemoohan harus dihadapi dengan keseriusan dan kembali kepada niat semula.

Andai dipandang dari sisi menang kalah, dapat dilihat siapa yang lebih kuat dan siapa yang menjadi korban, santri yang mengejek atau sebaliknya.

Jika santri yang diejek berhenti dan dan urung untuk belajar, maka pengejek yang menang, namun andai santri yang diejek tak menggubris stigma negatif dari luar, maka santri tersebutlah yang menang dan terbukti kemantaban hatinya dalam belajar.

@myh

AKHIRNYA PERSEGA TERBENTUK

Sumber gambar: manajemen.bisnis.com

Perdebatan alot itu berlangsung cukup lama untuk memilih siapa yang layak untuk menduduki posisi teratas di PERSEGA.

Ya Persatuan Sekretaris selingkungan YIGA itu telah dibentuk, namun tim formatur masih menentukan siapa yang akan didaulat untuk menahkodai organisasi yang bakal ikut mewarnai citra Yayasan tersebut.

Sederet nama muncul kepermukaan sesuai dengan kapasitas dan keahliannya masing-masing. Kesemuanya seolah saling memenuhi sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan oleh tim formatur.

Suasana rapat di pagi yang cerah itu terasa begitu sakral dan formal karna diikuti oleh para petinggi dari unsur Yayasan, Madrasah dan juga pondok baik putra maupun putri.

PERSEGA digadang-gadang akan dapat mengontrol dan mengawal perbaikan tata kelola administrasi dan rumah tangga unit bagi anggotanya, yakni semua sekretaris dan staf administrasi di semua unit pendidikan di bawah naungan YIGA.

Gagasan itu muncul setelah mengkaji banyaknya masukan baik dari kalangan internal maupun eksternal Yayasan. Karena tidak dapat dipungkiri, eksistensi administrasi di dunia pendidikan kini tak kalah pentingnya dengan proses KBM itu sendiri.

Pihak Yayasan mengapresiasi segala bentuk masukan tersebut, terutama dari para alumni dan wali santri dengan langkah sigap segera membentuk tim formatur.

Di antara visi misi yang akan dijalankan adalah program akreditasi regional yang pernah di gagas sebelumnya. Program tersebut diharapkan akan dapat menstandartkan pengelolaan hal ihwal perkantoran.

Workshop peningkatan dan pengembangan SDM perkantoran dengan mengundang psikolog dan profesional juga akan digelar secara berkala. Target dari kegiatan tersebut adalah untuk menempa kepribadian para karyawan menjadi tenaga berbudaya kerja dan produktif.

Dalam waktu-waktu tertentu juga akan mendelegasikan beberapa karyawan untuk mengikuti pelatihan di luar. Berwawasan luas, open mind dan tidak hanya jago kandang menjadi prospek kegiatan ini.

Tim dari kalangan akademik juga dibentuk untuk menyusun sebuah buku panduan tentang tata kelola kearsipan yang akan menjadi rujukan para staf dalam bekerja.

Penggunaan manual book tersebut akan dapat menjadi tolak ukur dalam menilai hasil kerja sehari-hari para karyawan. Dan sebaliknya para karyawan yang tidak bekerja sebagaimana prosedural akan dapat ditegur dengan dasar buku tersebut.

Buku rujukan teramat penting karena juga sebagai "peta" para karyawan baru dalam menjalankan tugas yang baru mereka emban, tidak hanya dihadapkan pada komputer tanpa acuan kerja yang jelas, kesan "mencari-cari" pekerjaan pun dapat dihindari.

Program-program tersebut dibentuk bukan tanpa alasan. Karena memang selama ini para karyawan bekerja berdasarkan kemauan dan kemampuannya masing-masing.

Mereka-mereka yang "berkemauan" akan bekerja dengan target-target tertentu bermodal kreativitasnya sendiri untuk menghasilkan sebuah karya inovasi demi kemajuan institusi.

Namun sebaliknya bagi yang berkemauan rendah akan bekerja sekehendaknya sendiri, yang penting memperlihatkan diri masuk kerja dengan mengerjakan tugas yang "dibuatnya" sendiri.

Mensikapi ini, tentu pimpinan akan mengalami kesulitan untuk mengukur dan menilai "hasil" dari fungsi tugasnya masing-masing.

Dalam PERSEGA juga mencanangkan pemberian reward dan punishment pada tiap anggotanya. Tujuan dari diberlakukannya terobosan ini tidak lain hanya untuk menstimulus kerja dan kinerja para karyawan.

Asshalatu wassalaamu 'alaiiik ....
Remang-remang terdengar lantunan suara yang tiap hari terdengar. Sambil mengumpulkan kesadaran aku terbangun dari mimpi di malam hari itu .... loalah ...

@myh

EKSISTENSI DOSEN BADAL STAIDA

Sumber gambar: mediasiar

Upaya para pimpinan untuk menjaga kelas agar selalu terisi atau dengan menekan seminimal mungkin adanya kelas kosong menjadi titik awal dibentuknya Asdos atau lebih dikenal dengan istilah dosen badal.

Sejumlah tenaga muda dengan kualifikasi pendidikan S2 dipersiapkan untuk dapat masuk sewaktu-waktu jika dosen yang bersangkutan berhalangan untuk hadir.

Selain menjaga agar tidak ada kelas kosong di kampus, mereka juga diberdayakan untuk "belajar" mengajar dalam status dosen badal.

Gagasan ini dilaksanakan bukan dalam rangka membuka peluang lebar-lebar bagi para dosen untuk ijin, Namun semata dalam rangka mengawal gerakan tanpa kelas kosong yang menjadi ciri khas unit pendidikan di YIGA.

Namun belakangan agaknya keberadaan dosen badal sudah mengalami pergeseran fungsi. Dosen badal kini sudah banyak yang memiliki kelas sendiri sebagaimana dosen sebenarnya.

Beberapa dosen dengan status "single" nya juga terbatas masuknya, hanya pada hari Sabtu, Ahad dan Senin atau saat jam putra juga sebaliknya untuk dosen badal putri, Itupun belum terpotong masuk kelasnya sendiri.

Hal itu berdampak pada respon tiap harinya. Saat ada dosen yang izin, oleh penanggung jawab dosen badal hanya dijawab "Geh. Kelas di isi oleh dosen badal jika masih ada".

Menurut data, saat ini ada sekitar sembilan dosen badal yang disiapkan, 5 untuk tarbiyah dan 5 untuk Syariah. Namun semua tetap dalam batasan-batasan jadwal masuknya. Juga bertugas saat ia tidak mengajar di kelasnya.

Khafidzul Umami, M.H memiliki 9 jam tatap muka perminggu, itupun belum termasuk kelas bahasa Arab dan bahasa Inggris yang pelaksanaannya juga pada jam kuliah.

Asikul In'am, M.Pd memiliki 6 jam tatap muka perminggu. Badal tarbiyah inipun masih harus mengurus sirkulasi peminjaman buku di perpustakaan kampus.

Abdul Khafid Miftahuddin, M.H mempunyai jadwal 6 jam tatap muka perminggu. Badal khusus Syariah ini juga selain masih single juga masih bermukim di Pondok, jadi hanya bisa masuk saat jam putra saja.

Abd. Kholik, M.Pd memiliki 7 jam tatap muka perminggu. Badal khusus masuk ke Tarbiyah ini sebagaimana penulis yang saat ini memiliki 17 jam tatap muka perminggu.

Sisa dari dosen badal lainnya yaitu M. Shinwanuddin, M.H memiliki 3 jam tatap muka perminggu, Maratus Sholikah yang memiliki 6 jam tatap muka perminggu serta Nurulli Faturrahmah dengan 2 jam tatap muka perminggu, ketiganya masuk hanya tiga hari sebagaimana jadwal.

Dosen badal lain yang belum memiliki jam dan kelas adalah Afiful Huda, M.H dan M. Mustaqim, M.H. keduanya khusus masuk di Syariah namun hanya saat jadwal putra saja. Dan dari tarbiyah kosong.

Dari yang sudah terlaksana, karena banyak dosen yang tidak siap masuk hari Ahad, konsekwensinya adalah dengan banyak memasukkan dosen badal sebagai dosen kelas. Dan secara otomatis dosen badal minipis atau benar-benar kosong.

Dan bagaimana jika dosen badalnya izin????

@myh

Senin, 13 Agustus 2018

BEREBUT MUNDUR

"Monggo pak ingkang ngajeng dipun isi, monggo tho monggo ...". ujar panitia menganjurkan para hadirin untuk maju sembari menggandeng tangan mereka.

Upaya panitia yang kadang sedikit memaksa para hadirin untuk maju agaknya sia-sia. Para tamu tetap menolak dan memilih untuk duduk di bagian belakang.

Tanpa kurang cara, salah satu panitia penerima tamu menggandeng pak RW yang baru datang untuk duduk di deretan depan agar yang lain mengikuti.

Usahanya berhasil, namun beberapa  saat kemudian pak RW juga ikut mundur karena ia sendirian di depan tanpa ada orang yang menemani. Walhasil kursi-kursi itu kosong lagi.

Gambaran di atas selalu menjadi pemandangan serupa di tiap acara pengajian. Kursi-kursi yang tertata dengan rapi itu terbiarkan kosong menunggu para hadirin untuk sudi menduduki.

Namun beberapa kursi yang berjajar di belakang telah terpenuhi oleh para hadirin disiplin yang datang sebagaimana jam undangan.

Mengapa terjadi demikian? Apa faktor penyebabnya? Padahal mereka juga antusias mengikuti pengajian sampai tuntas.

Jawaban beragam ditemukan setelah beberapa kali mengajukan pertanyaan kepada para hadirin.

Ada yang menjawab karena sungkan dengan kiai, karena kalau di depan jaraknya terlalu dekat dengan kiai, sehingga mau banyak gerak saja salah tingkah, apalagi sampai mencicipi snack yang sudah ditangan. Alamak ....

Salah satu ada yang berujar kalau usai acara biar bisa pulang duluan, sandalnya menumpuk, parkiran sepedanya juga antri, waktu banyak terbuang padahal rasa kantuk sudah menyerang.

Ada pula yang takut kalau ngantuk kelihatan, dapat dibayangkan kalau duduk di depan sembari terkantuk-kantuk atau tertidur, bakalan jadi tontonan gratis berjuta mata di belakangnya. Dan alasan-alasan lain yang memaksa untuk dirasionalkan.

Hal itu berbanding terbalik saat acara yang dihadiri berupa samboyo, jaranan, orkes, elektun dan acara hiburan lainnya. Para panitia bahkan disibukkan dengan memasang petugas untuk memberikan pagar betis di area depan untuk mengantisipasi membeludaknya para pendatang.

Dan agaknya itu memang sudah menjadi kewajaran.

@myh

MENATA HATI BERSAMA SI BUAH HATI

Sumber Gambar: keluarga

Intensitas kebersamaan seorang ayah dengan si buah hati memang tidak sepadat seorang ibu. Faktor terbesar dari hal itu adalah karena seorang ayah harus bekerja di luar rumah.

Komunikasi yang terjalinpun sangat jarang, hanya pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum berangkat kerja, sepulang kerja atau pada saat weekend atau liburan.

Sebelum berangkat kerja, awali hari dengan bermain bersama si kecil, ajak ia jalan-jalan di sekitar komplek rumah, buat suasana santai itu menjadi wahana belajar buat dia dengan mengenalkan hal-hal baru di sekitar rumah. Jika ini kerap dilakukan, tentu akan menjadi hari yang indah buat anda dan juga buah hati anda.

Sepulang kerja jangan lupa juga sempatkan untuk menyapanya sebelum ia berangkat tidur. Buat pertemuan anda dengannya menjadi modal mimpi indahnya. Bukankan penghilang penat dan lelah sebab seharian bekerja dapat sirna seketika saat tangan si kecil melingkar di leher kita dalam pelukan? Rasanya gimana gitu ....

Kebersamaan saat weekend atau liburan tak kalah pentingnya sebagaimana pembahasan sebelumnya. Sikap manjanya, rewelnya, rengekannya, nangisnya, lucunya dan sikap ngegemesin lainnya seolah menjadi terapi pengelolaan emosi dan hati.

Dampingi ia saat nonton televisi, tunjukkan mana yang harus dicontoh dan mana yang kudu dihindari. Letakkan gawai atau gadjet anda untuk sementara dengan fokus perhatian pada si kecil.

Jawab semua yang ia tanyakan meski kadang menjengkelkan. Karena kadang bernilai remeh bagi anda namun sangat berharga bagi dia. Rasa keingintahuannya pada hal baru membuat ia terdorong untuk bertanya secara detail dan terkesan memaksa. Betul-betul menguji kesabaran.

Menyadari akan hal itu, seorang ayah harus benar-benar memanfaatkan waktu yang tak banyak itu untuk melakukan pendekatan-pendekatan berarti pada si buah hati.

Mengasuhnya dengan bermain, bercanda, berbicara, bercengkerama dan jalan-jalan seolah bukan lagi suatu kewajiban ayah ke anak, namun menjadi sebuah kebutuhan untuk merekatkan tali batin ayah dan anak.

@myh

I LIKE SATURDAY

Sumber Gambar: creative market

Berkumpul bersama keluarga merupakan dambaan bagi beberapa orang, Apalagi setelah satu minggu banyak meninggalkan rumah untuk menjalankan aktivitas pekerjaannya.

Kesempatan untuk menikmati kehangatan berkumpul bersama semua anggota keluarga betul-betul dimanfaatkan bagi mereka yang mengerti akan pentingnya arti sebuah keluarga. Quality time.

Keluarga berperan mensuplay energi untuk tetap dapat beraktivitas keesokan harinya. Keluarga juga dapat me- refresh pikiran yang penuh dengan kepenatan setelah berjibaku dengan pekerjaan sebelumnya.

Hal itu yang dapat membuat banyak orang terlalu keasyikan untuk sekedar berlama-lama menikmati waktu santai bercengkerama dengan keluarga.

Keasyikan tersebut terbawa sampai saat weekend telah habis dan menuju masuk hari kerja. Banyak orang menyambut hari itu (Sabtu atau Senin) dengan malas-malasan untuk masuk kerja.

Untuk itu kebiasaan-kebiasaan tersebut harus diubah, Sambut hari Sabtu yang cerah dengan penuh semangat dan fresh karena tenaga sudah betul-betul penuh dan siap untuk menyelesaikan tumpukan pekerjaan yang menunggu untuk dieksekusi.

Mengawali aktivitas dengan kondisi stabil, semangat, ceria, fresh, wangi, optimis dan berpikir positif akan dapat mendukung penuh aktivitas harian selanjutnya. Semangat pagi.

@myh

AMUNISI ITU BERNAMA GENGSI

Sumber Gambar: Lebah Master

Menentukan sebuah program harus diikuti dengan action dan tindakan nyata agar program berjalan sebagaimana misi awal.

Rintangan dan hambatan sudah pasti akan banyak menghadang dengan bentuk yang beraneka ragam, kesemuanya datang sebagai pembuktian keseriusan akan pelaksananya.

Sandungan-sandungan dimaksud kadang menjelma nyata berbentuk kemalasan, cibiran, kelupaan atau bahkan bersembunyi di balik kesibukan.

Fokus dan konsisten lagi-lagi menjadi senjata utama untuk menghalau semua ranjau di atas kendati kadang harus diberi amunisi dan suplemen yang benar-benar baru.

Ya ... suplemen itu di antaranya adalah rasa gengsi yang selalu membayangi dan menyemangati perjalanan yang masih terseok-seok ini, yaitu menulis setiap hari.

Gengsi seolah tidak hanya selalu berbisik namun juga selalu berteriak memekakkan telinga untuk menjawab dengan action setiap terjangan angin yang menghembus kencang.

Gengsi seolah selalu memberikan statemen "cemen loe ... begitu aja udah KO, bangkit dong! Buktikan kalu loe bisa.

Gengsi juga selalu menekan "lihat tu si Dia udah berhenti. Loe mau ikut-ikutan? Leo kan pengangguran, tidak sesibuk dia". (hehe maaf pk Rofik 🙏🙏🙏).

Gengsi juga selalu membentak dan menampar untuk selalu ingat tujuan awal bahwa "Loe harus berlatih itu semua secara terus menerus sampai bisa, karna loe tak sepandai mereka". (hehe maaf pk Muk. 🙏🙏🙏) Dan aneka gertakan-gertakan lainnya.

Semoga gengsi tidak pernah bosan dan gengsi untuk selalu menyapaku walau nanti keberhasilan itu sudah mendekat padaku. Semoga.

@myh

BERKUMPUL DENGAN ORANG SHOLEH

Sumber Gambar : Wordpress.com

Siapa yang tak kenal lagu Tombo Ati? Lagu jawa yang cukup familier di kalangan masyarakat pedesaan maupun urban itu memang sarat makna sebagai sarana menapaki perjalanan kehidupan.

Belakangan banyak bermunculan lagu Tombo Ati diaransemen ulang dengan berbagai bahasa dan genre musik yang berbeda-beda. Hal itu seolah menunjukkan agar lagu tersebut dapat tetap survive dan tidak terdupak dari deretan musik-musik terbaru yang kualitasnya biasa-biasa saja.

Inovasi itu juga disisipi harapan ingin memasukkan konsep hidup tersebut kepada pemuda dengan membidik target generasi milenial.

Agar diminati dan menarik kawula muda maka harus mengikuti gaya musik mereka. Lagu tersebut tidak hanya sebagai hiburan saat galau namun juga dapat menjadi semacam pengingat dan kompas perjalanan.

Pada poin ke tiga pada lagu itu kita dianjurkan untuk selalu berkutat dan berkumpul dengan orang-orang shaleh agar dapat menjadi pengobat hati. Sebuah pesan yang cukup dalam artinya.

Hal itu juga dapat dimaknai anjuran untuk selalu berkomunikasi dengan mereka. Saat permasalahan menumpuk, berat dan membutuhkan arahan dapat langsung terkoneksi kepada para pakar yang ahli dibidangnya (shalih).

Berkumpul dengan kominitas yang selalu menjaga iklim kebaikan akan berdampak pada kebiasaan kita. Terlebih jiwa pemuda yang masih labil, sangat perlu untuk terlibat dalam atmosfir kebaikan yang diciptakan oleh orang-orang shaleh tadi.

Shaleh bukan hanya berarti pakar di bidang agama saja, namun dapat diartikan luas dengan para ilmuan yang kompeten di bidangnya. Karena segala masalah yang diserahkan bukan pada ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya.

@myh

BELAJAR KELOLA JIWA DENGAN GOOGLE DRIVE

Sumber Gambar: Google

Android menawarkan berbagai fitur yang dipersiapkan untuk memudahkan para penggunanya. Semua tercipta hanya untuk melayani dan membantu menapaki aktivitas sehari-hari.

Di antara aplikasi yang tersedia di dalamnya adalah Google Drive. Google Drive adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Google untuk menyimpan dokumen atau file secara gratis maupun berbayar tergantung pada jumlah kapasitas memori penyimpanan.

Terdapat banyak fungsi dan guna lainnya yang mendukung aplikasi ini, kesemuanya dapat digunakan dengan mudah kapan dan di manapun usernya berada.

Saya baru mengenal aplikasi ini beberapa waktu yang lalu setelah diberi info dari seorang rekan kerja di kantor. Setelah smartphone Saya lelet karena foto, gambar dan file lainnya memenuhi memori handphone saya.

Setelah menggunakan dan menyimpan segala file-file di atas ke Google drive, maka seketika itu juga smartphone saya terasa begitu ringan dan lancar.

Karena keringanan dan kelancaran itu maka handphone dapat bekerja optimal sebagaimana fungsi awalnya.

Prosesi tersebut ternyata juga memiliki kesamaan dengan kondisi jiwa kita. Banyak orang tidak bekerja optimal hanya karena menanggung banyak sekali masalah dalam hidupnya.

Problem yang menumpuk dan di "bawa" ke mana-mana seolah turut menghiasi dan mencampur berbagai kegiatan yang dilakukan empunya. Dan hiduppun terasa begitu berat.

Dapat dibayangkan jika semua masalah yang dihadapi dibawa ke berbabagai hal secara terus menerus, masalah-masalah tersebut hanya akan menjadi beban sekaligus penghambat laju aktivitas. Hasilnya? Jangan tanya, Jauh sekali dari harapan.

Kelola emosi, letakkan masalah-masalah itu, pasrahkan pada-NYA, biarkan mengendap dengan kesibukan rutinitas harian tanpa tercampur beban-beban tersebut. Jika longgar dan kondisi psikis telah stabil, maka problem dapat dicarikan solusi.

Tetap fokus dan memelihara berpikir positif merupakan salah satu penangkal virus agar masalah tidak menyebar kemana-mana.

Pengelolaan emosi dan masalah demikian akan menghantarkan prestasi dan karya maksimal karena pengukirannya ringan, mudah dan lancar.

@myh

ANTARA PROSES DAN HASIL

Sumber Gambar: Gailsaseen.com

Proses dan hasil merupakan dua hal yang selalu bersama namun orang-orang berbeda-beda dalam memperlakukan keduanya.

Beberapa orang menganggap proses itu penting, soal hasil? tidak perlu memasang target untuk menaruh harapan padanya. Jika prosesnya baik, maka hasil pun akan mengikuti.

Beberapa yang lain lebih mengedepankan hasil, proses tidak mendapatkan perhatian di sini. Proses tak ubahnya sebuah perjalanan yang harus ditempuh tanpa perlu dipandang dan dinilai.

Dalam konteks pendidikanpun sama, kini banyak sekolah yang menentukan dengan ketat target siswa mendapatkan nilai yang ditentukan, terserah mau ambil jalan apa dan dari mana.

Ada juga sekolah yang tidak terlalu konsen terhadap hasil, namun lebih pada prosesnya. Karena dengan proses-proses yang terpola hasilnya tidak bersifat sementara tapi permanen dan nyata.

Dalam keseharian, banyak ditemui orang-orang yang menilai karya orang lain hanya dari hasilnya saja tanpa menelusuri bagaimana prosesnya. Padahal jika proses panjang itu diketahui, maka sikap apresiasi terhadap karya orang lain akan muncul kendati hasilnya belum tentu berharga dan bermanfaat buat kita.

Tidak semua tahu, Untuk menjadi secarik kertas telah melibatkan banyak sekali sumber daya manajerial, finansial, manusia, alam, sistem dan lainnya. Tapi jika ditemukan selembar kertas tergeletak, seolah tiada berharga dan dibiarkan begitu saja.

Apresiasi terhadap prestasi dan karya orang lain juga menunjukkan penghargaan terhadap lika-liku perjalanan seseorang. Jadi dengan menghormati dan menghargai karya orang lain berarti pula menghargai sebuah proses.

@myh

Minggu, 05 Agustus 2018

KESIBUKAN PRODUKTIF DAN TAK PRODUKTIF

Sumber Gambar: LPM Paradigma

Setiap hari, orang-orang disibukkan dengan urusannya masing-masing. Aktivitas hariannya terkerjakan sebagaimana maksud dan tujuan yang hendak dicapai.

Namun jika diamati, tidak semua orang yang kelihatannya bekerja dan bergerak itu dapat menghasilkan sebuah karya. Ia bekerja ditunggangi dengan maksud-maksud tertentu.

Beberapa ada yang benar-benar sibuk memang sedang di kejar deadline serta harus segera terselesaikan dan menghasilkan sebuah karya, Itulah orang sibuk produktif (SP).

Ada juga kesibukan yang hanya digunakan untuk sekedar menutupi kemalasannya. Ia tidak suka bekerja di bawah tekanan deadline,  Melelahkan saja katanya. Itulah orang sibuk tak produktif (StP).

SP bekerja dengan target-target tertentu, setiap hari ia menuntut dirinya untuk menyelesaikan proyek dari list yang ia agendakan setiap pagi. Bermental manajer.

Sedangkan StP bekerja dengan mengandalkan arahan dan perintah dari orang lain. Ia tidak memiliki target khusus yang harus diselesaikan. Kalau bisa ditunda, mengapa tidak? Toh masih ada hari esok. Bermental bawahan.

SP tiap hari penuh dengan karya dan prestasi, inilah yang membuat ia banyak dilirik orang untuk mendapatkan peluang-peluang besar selanjutnya.

StP minim akan karya dan prestasi karena tidak memiliki target, ia kelihatan banyak pekerjaan namun non hasil. Karena ia malas berkedok kesibukan.

SP bekerja dengan penuh semangat. Menunda adalah musuh baginya. Pekerjaan hari ini harus terselesaikan hari ini. Jika proyek telah usai maka lanjut pada proyek berikutnya.

StP hari-harinya dipenuhi dengan aktivitas membosankan. Semangat kerjanya rendah dan terkesan pasif. Ia menargetkan proyek selesai selama mungkin.

Fokus dan konsisten menjadi andalan utama untuk mencemerlangkan karir SP, karena ia yakin dengan dua modal itu akan banyak membantu pekerjaan goal tepat waktu.

Berbeda dengan StP, Fokus dan Konsisten tidak ada dalam kamus hidupnya. Karena dalam menggarap prosesnya selalu disambi dengan main gadjet atau ngobrol ngalor ngidul dengan tema gak jelas dan tak berhububgan dengan pekerjaan sama sekali.

Yang manakah anda?

@myh

AKU ADALAH ...

Sumber Gambar: Perjalananku

Semua orang akan memakai aku sebagai sebuah tunggangan menapaki kehidupan.

Banyak orang-orang sukses dan berhasil hanya karena memanfaatkan aku. Dan sebaliknya banyak orang-orang jatuh dan gagal juga karena aku.

Kadang aku datang bak juru penyelamat membawa mereka-mereka yang dapat menakhlukkan diriku menuju pada impian dan cita-cita mulianya.

Dan terkadang aku berubah menyeramkan, menjurumuskan dan menghancurkan mereka yang memakai diriku pada hawa nafsu dan kesenangan.

Aku dapat menjadi amunisi semangat menjalankan prosesi menuju visi misi yang banyak orang cari.

Aku juga dapat menjadi belati yang menghujam tajam nadi kehidupan empu untuk keangkaramurkaan.

Banyak orang besar memberikan tanggung jawabnya kepadaku. Dan aku akan melaksanakannya dengan cepat, tepat dan akurat.

Aku bukan mesin namun dapat bekerja layaknya mesin. Hasilnya dapat membuat orang gembira kadang juga manangis kecewa.

Cukup tegas kepadaku di awal saja, maka aku akan bekerja secara otomatis mengikuti apa kehendakmu.

Karena aku adalah KEBIASAAN

@myh

SUMPAH!, ITU SAMPAH

Sumber Gambar: Rumah UKM

Lingkungan mengumbar dan menggambar banyak sekali tentang pembalajaran layaknya putik yang layak kita petik.

Allah seolah memang telah menyiapkan ayat kauniyah Nya untuk kita pilah serta pilih untuk menjadi modul dan modal mengarungi kehidupan ini.

Kemalasan yang bergelayut saat impian nun jauh di sana sedang menanti upaya-upaya kita.
Sumpah! Itu adalah sampah.

Saat banyak di antara teman kita yang menoreh karya dan prestasi, sedangkan kita hanya diam bungkam tanpa upaya mengejar ketertinggalan.
Sumpah! Itu adalah sampah.

Menuruti gaya hidup dengan menutup mata akan kebutuhan hidup kendati pemasukan meredup.
Sumpah! Itu adalah sampah.

Merasa dengki saat tetangga mampu mencukupi segala kebutuhan rumah tangga dan bangga saat ia jatuh ketiban "tangga".
Sumpah!, Itu adalah sampah.

Ketakutan yang tak berkesudahan serta kemaluan yang berkepanjangan akan menjadi parasit untuk mengepakkan parasut kesuksesan yang berkelanjutan.
Sumpah!, Itu adalah sampah.

Kesibukan yang tidak produktif hanya karena untuk menutupi kemalasannya.
Sumpah!, Itu adalah sampah.

Kebiasaan menggosip yang akan mengasap dosa-dosa kita dan menggosok bersih pahala-pahala kita.
Sumpah!, Itu adalah sampah.

Sampai kapan kita akan selalu mengoleksi sampah untuk melukisi aktivitas harian kita serta mengalokasikan sampah pada kehidupan orang lain?
Sumpah!, Itu adalah sampah.

@myh

IMPIAN PROGRAM PASCA SEMAKIN TERBUKA

Sumber Gambar : Englishforall.id

Satu demi satu dosen STAIDA masuk program doktor. Proses tersebut seolah semakin menegaskan dan meneguhkan cita-cita Yayasan untuk segera membuka program pascasarjana di STAIDA.

Lima tahun sudah program 5000 doktor digulir oleh pemerintah, hanya pada tahun ke tiga dosen STAIDA tidak lolos, selain itu selalu ada yang lolos minimal satu di setiap tahunnya. Sebuah keajaiban luar biasa di usia STAIDA yang masih belia.

Tahun pertama, Ketua dan Kaprodi AS berhasil lolos di UIN SA. Di tahun kedua, dua dosen tarbiyah menyusul di Universitas yang sama. Berikutnya, di tahun ke empat, satu dosen lagi dari tarbiyah berhasil masuk di PT umum, Unair Surabaya. Dan kemarin sore kabar gembira kembali datang, satu lagi dosen syariah lolos di UIN SA.

Jika direkapitulasi, kini STAIDA telah memiliki enam calon doktor. Tiga dari Syariah dan tiga lagi dari Tarbiyah. Semoga dosen-dosen lainnya yang belum masanya segera menyusul dari manapun jalannya, entah dengan mengikuti program beasiswa, mandiri atau lainnya.

Banyaknya dosen yang lolos tersebut setidaknya dapat menjadi penyemangat para mahasiswa untuk tidak berhenti belajar walau usia sudah tidak lagi muda.

Kesemangatan yang membumbung tinggi di kalangan mahasiswa tentu akan membawa dampak pembentukan iklim akademik yang  bagus. Karena mereka diasuh oleh banyak dosen berkualifikasi S-3.

Dengan begitu perguruan tinggi akan semakin melejit dan diperhitungkan di kalangan alumni dari dalam Yayasan dan juga dari luar.

Semoga bertambah jaya STAIDA ku.

@myh

FORUM GURU Menumbuhkan Ide dan Semangat Baru

Sumber Gambar: MPSSOFT

Dengan penuh antusias para guru mengikuti kegiatan rutin setiap tanggal lima belas qomariyah, forum guru tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu (28/7) berlokasi di balkon Kantor Madrasah dalam kemasan bincang-bincang namun tetap dalam kesakralan.

Tema yang diangkat dalam forum tersebut adalah tentang evaluasi pembelajaran, program-program baru, curah ide dan gagasan serta sharing pengalaman dalam menangani kasus-kasus dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kegiatan dibuka dengan pembacaan kode etik guru dan karyawan oleh Waka Bag. Kurikulum, Bapak Masyhadi Abror, M.HI. Dalam kode etik tersebut juga dipaparkan tentang drafting proses KBM di dalam kelas.

Pembacaan kode etik guru dan karyawan sengaja dibaca ulang untuk me-refresh aturan yang telah ada, mengingat forum guru ini merupakan rapat perdana di tahun ajaran ini.

Pembahasan sampai pada pembagian proses pembelajaran di tiap jamnya. Para guru menghadapi permasalahan yang sama, yaitu pembenturan antara penggunaan waktu sesuai draft dan materi yang harus diselesaikan sebagaimana target. Problem tersebut ditutup dengan pesan kepala Madrasah dengan anjuran penggunaan strategi pembelajaran efektif dan andal oleh semua guru.
Kajian rapat semakin terfokus pada tema klasifikasi kelas berdasarkan kemampuan siswa, banyak keluhan datang dari para guru dan juga pengurus pondok. Berbagai masukan dan arahan diangkat hingga sampai pada kesimpulan, masihkah efektif pembagian berdasarkan kemampuan siswa?

Hasil rapat memutuskan jika kelas berjumlah kurang dari dua rombel di tiap kelas putra dan putri, maka komposisi peserta diisi dengan kemampuan yang merata. Namun jika kelas lebih dari dua rombel di tiap kelas putra dan putri, maka terdapat satu kelas di putra dan putri yang dipilih berdasarkan kemampuan, selain dari itu, kemampuan siswa dipukul rata.

Pembahasan selanjutnya pada program hafalan baik Alfiyah maupun Balaghah yang penyelesaiannya dilakukan sambil mengawal laju perjalanan kegiatan.

Kegiatan rapat siang itu diakhiri dengan lain-lain yang diisi dengan usul para guru tentang adanya program hafalan kaidah-kaidah fiqh. Selain itu pembelajaran yang melibatkan siswa hendaknya tidak hanya pada materi nahwu saja, namun juga pada materi fiqh atau kaidah fiqh agar para siswa terbiasa dan fasih dalam bahtsul masail.

@myh

MENGAJAR DI STAIDA MEMBUAT SAYA SEMAKIN BODOH

Sumber Gambar: Nasional Tempo.co

Empat tahun yang lalu, saya di rekrut untuk bergabung di STAIDA, sebuah PT milik Yayasan Islam al Ghozali tempat saya mengenyam pendidikan S1.

Tugas pertama yang saya emban adalah membantu di bagian administrasi, namun setengah tahun berikutnya tugas ditambah sebagai asisten dosen hingga kini.

Setelah masuk kuliah S2 (proses perkuliahan), tugas bertambah lagi dengan menjadi pemegang mata kuliah dan kelas di prodi MPI, dan terkadang juga masuk di AS.

Dari sini rasa nyaman untuk mengajar saya rasakan, karena banyak sekali pengetahuan dan pengalaman baru yang saya terima. Keputusan untuk lepas dari bagian administrasi saya pilih agar konsen di kelas.

Berbagai teori tentang manajerial saya sampaikan di kelas berdasarkan mata kuliah yang saya terima dari pihak kampus. Dan kebanyakan sudah pernah saya praktekkan di kantor saat kerja di pagi hari, di SPM Madrasatul 'Ulya, namun asal-asalan tanpa teori.

Menengok ke belakang, tepat sebelas tahun yang lalu saya di rekrut untuk bergabung di kantor madrasah di bagian adminiatrasi. Dengan tanpa pengetahuan dan pelatihan sebelumnya, semua yang saya kerjakan hanya berdasarkan arahan dari pimpinan.

Setelah mengajar tentang mata kuliah manajemen di Staida, seolah membelalakkan mata saya, betapa amburadulnya tata kelola administrasi di kantor Madrasah. Banyak kerja dan kinerja yang saya lakukan tiap hari tidak sesuai dengan standart dan prosedur.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena sebenarnya di dalamnya juga terkumpul manajer-manajer andal dan dosen ilmu manajemen.

Membutuhkan sedikit keberanian dan strategi cantik memang untuk mengubah budaya-budaya yang kurang pas, dan harus yakin jika perubahan berdasarkan keilmuan pasti akan baik hasilnya.

Jika semua dapat berjalan sesuai dengan standart dan prosedur dengan tetap menjaga ala Madrasah Krempyang, tentu kemajuan dan perubahan dahsyat lainnya akan segera tercapai.
Amin...

@myh

LINGKUNGAN YANG MENGINSPIRASI

Sumber Gambar: Gandeng Tangan

Segala hal yang berada di sekitar kita dapat dijadikan stimulus untuk berubah menjadi yang lebih baik.

Peran, karakter, sikap dari setiap orang merupakan hal unik yang dapat memberikan ibrah bagi siapa saja yang dapat mengambilnya.

Di beberapa kasus menggambarkan, prilaku istiqamah seorang pemuda untuk melakukan shalat berjamaah muncul setelah ia mengamati seorang kakek tua dengan kondisi sakit masih rajin ke Masjid.

Kecintaan kepada keluarga bertambah besar setelah melihat tetangga sebelah yang salah satu keluarganya meninggal karena sebuah ketelodaran.

Konsisten menulis setelah mengerti salah satu rekan sepermainan sejak kecil telah mengukir aneka karya dengan banyak menerbitkan buku.

Sederet daftar perubahan dan kesuksesan muncul hanya karena mengambil teladan pada orang-orang disekitarnya.

Bukan hanya itu, Kondisi tempat, alam, budaya, infotaiment dan lain sebagainya juga dapat memberikan inspirasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Semua itu dapat berpengaruh jika kita dapat membuka hati, pikiran, kemauan dan semangat untuk benar-benar berubah. Karena memang hidayah bisa datang dari siapa saja, apa saja dan dari mana saja.

Jika Anda menjadi orang yang berpengaruh, maka harus pandai menjaga sikap. Perangai yang muncul akan disoroti berjuta mata untuk dijadikan pedoman dan diikuti .

Ciptakan sebuah perjalanan kehidupan yang dapat menginspirasi semua orang menuju kebaikan bersama.
Mari!!!!!

@myh

THINKING INTROVERT (Ti), PG UNTUK MENJADI EKSPERT

Sumber Gambar: STIFin

"Kamu harus menempuh S3" kata Bu Ana, Pegiat STIFin sekaligus dosenku di pasca.

Kata tersebut tercetus setelah PG ku diketahui berjenis Ti, ungkapan Bu Ana seolah menjadi pemompa kala kesemangatanku untuk belajar mengalami penurunan.

Ti merupakan sebuah kecerdasan yang menjadi modal empunya untuk menjadi seorang yang menekuni di satu atau dua bidang tertentu.

Karakter Ti yang senang mengatur, banyak mikir, kritis, memaksa, agresif, dingin dan ingin diakui seolah mendorong pemiliknya untuk menjadi seorang manajer dan ahli di bidang tertentu.

Hal itu yang menjadi penyemangat penulis untuk terus berupaya memaksimalkan potensi genetik yang ada untuk kebermanfaatan kehidupan. (Ciye ... sok dewasa banget).

Berangkat dari semangat tersebut ada dua hal yang ingin penulis perdalam dan seriusi, yaitu bidang manajerial dan menulis. "Biar jadi ekspert" kata Bu Ana lagi.

Bidang manajerial penulis geluti dengan memanfaatkan Madrasatul  'Ulya sebagai ladang "kelinci percobaan". Sebuah instansi yang bergerak di bidang pendidikan tempat di mana penulis bekerja.

Karena di dalamnya terkumpul orang-orang hebat yang dapat membantu terwujudnya segala program yang menjadi keinginan penulis. Banyak program yang berjalan atas inisiatif dan tanggungjawab penulis (edisi pede banget).

Saat bekerja di dalamnya seolah tak kenal lelah untuk berinovasi, berbagai ide bertaburan di sana menunggu untuk dieksekusi dan dikembangkan, tentu dalam semangat mencerdaskan anak bangsa dan kemajuan MU tadi.

Bidang menulis juga mulai digerakkan secara masif. Dunia tulis menulis sebenarnya bukan hal baru bagi penulis, sejak masih di pesantren sudah sering karya tulisannya di muat di mading milik madrasah, semua seolah mengalir begitu saja.

Gelora di bidang literasi bahkan pernah penulis lakukan saat manjadi pengurus di pesantren.

Hal itu terbukti dengan inisiatif penulis untuk membuat mading sendiri di kantor yang terbit dwi mingguan dengan nama "Hal Ta'rifu", norak bukan namanya? Isinya? Jangan tanya, mungkin tak jauh dari itu. Maklum tipikal agresif.

Gali informasi, menyusun serta menyajikannya di papan mading semua penulis lakukan sendiri. Konsistensi untuk terbitnyapun cukup terjaga, sampai 15 edisi (lumayanlah dari pada .... , hehe... Maaf pak sekred 🤭🤭) dan hanya berhenti di edisi ke sekian karena harus pulang,  Motivasinya hanya sederhana, ingin berbagi informasi.

Kegemaran menulis menemukan momennya setelah penulis ikut bergabung di perguruan tinggi milik yayasan. Di dalamnya penulis mendapat banyak sekali pembelajaran terutama di bidang literasi.

Semangat itu terjaga karena di dalamnya juga banyak terkumpul orang-orang dengan kemampuan luar biasa seperti pak Ani, Bu Ani, Pak Barid, Pak Pul dan lainnya. Sebuah perkumpulan yang menjadi semacam atmosfir dalam mengasah keterampilan penulis.

Kesemuanya penulis anggap sebagai sebuah proses menuju kemampuan mendalam sebagaimana impian yang penulis cita-citakan.
Semoga.

@myh

EVALUASI, PERANGKAT PENGKUALITASAN VISI MISI Menuju rapat guru tanggal 15

Sumber Gambar : Manajemen Iseng

Proses KBM telah berjalan sekitar satu bulan. Program dan kegiatan di luar kelas juga banyak dilakukan. Baik program baru maupun program rutin yang bersifat tahunan.

Perjalanan dari semua program yang telah direncanakan sebelumnya tentu juga mengalami kendala, hambatan, dukungan atau bahkan mungkin ada yang perlu untuk dikembangkan.

Maka untuk mensikapi itu semua, diperlukan proses evaluasi. Mengamati, mengontrol dan menilai yang kemudian dicatat sebagai bahan evaluasi besok tanggal lima belas.

Evaluasi merupakan Sebuah proses yang digunakan untuk mengontrol kegiatan yang tengah berjalan. Hasil dari monev tersebut akan dijadikan patokan kegiatan satu tahun kedepan.

Pihak manajerial Madrasah membutuhkan ide-ide brilian para guru yang tidak diragukan lagi pengalamannya. Setiap hari mereka berjibaku dengan proses KBM dan bersentuhan langsung dengan para siswa, objek utama dari proses pendidikan.

Guru-guru di Madrasatul 'Ulya juga banyak diisi oleh tenaga-tenaga muda yang enerjik serta penuh dengan gagasan hebat dan luar biasa. Mereka memiliki Semangat mengajar yang menggebu-gebu, istiqamah dan juga inovatif.

Aneka masukan diperluakan untuk mewarnai sekaligus meningkatkan kegiatan yang telah dijalankan agar semakin berkembang dan sesuai dengan apa yang dicita-citakan bersama.

Untuk itu mari kita persiapkan, kita catat dan kita kaji bersama dalam meeting rutin besok agar rapat berjalan efektif, efisien dan berdaya guna.

Evaluasi harus berorientasi tidak hanya pada hasil namun juga pada prosesnya. Karena sebuah proses juga sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, sebuah wahana untuk menempa dan mendewasakan para peserta didik kita.

@myh

KEMALUAN DAN KETAKUTAN ITU MERENGGUT PELUANGKU

Sumber Gambar: NU Online

Percaya dengan bakat terpendam? Terma itu muncul untuk menyikapi orang-orang yang tidak menyadari akan potensinya.

Bakat tidak dapat muncul dikarenakan dua hal, pertama karena tidak adanya upaya dari si empu untuk mengeksplornya, dan kedua karena tertutupi rasa malu dan ketakutan yang berlebih.

Faktor yang pertama menggambarkan tipikal orang yang tidak mampu mensyukuri atas anugerah Allah yang ada dalam dirinya berupa potensi yang harus dikembangkan.

Dan faktor yang berikutnya tipikal orang yang sadar akan potensinya namun karena menumpuknya rasa minder, malu, takut salah dan semacamnya menjadikan bakatnya tak tersalurkan.

Potensi setiap orang harus selalu diasah dan ditempa tiap hari. Hingga kemampuan tersebut semakin hari semakin terkubur, terpendam bahkan sampai hilang.

Banyak peluang dan kesempatan untuk merealisasikan hal itu, namun terhalangi hanya karena rasa malu dan takut salah yang menguasai.

Peluang-peluang emas seolah berlalu begitu saja tanpa ada pemanfaatan yang maksimal.

Andai semua dapat tergunakan dengan baik, maka akan bermunculan potensi-potensi besar yang luar biasa sebagai modal untuk menjalankan amanat Allah yakni mengelola bumi ini.

@myh

MENGOLAH MOOD DI PAGI HARI

Sumber Gambr: Deviantart
Terdapat sebuah penemuan menyatakan, suasana sehari semalam ditentukan oleh suasana seseorang di pagi hari.

Ketika mood seseorang mulai shubuh sampai pukul 10 pagi baik, maka besar kemungkinan akan baik pula mood itu sampai menjelang tidurnya. Hal itu berlaku juga sebaliknya.

Pada kenyataannya, Kondisi hati seseorang selalu berubah-ubah. Reaksi dari lingkungan terhadap suasana hati sangatlah kuat ketika kita tidak bisa menguasainya.

Dari gambaran tersebut, maka perlu untuk menata mood di pagi hari dengan beberapa aktivitas yang mempunyai daya efek luar biasa.

#Bangun sebelum shubuh
Rutinkan untuk bangun lebih awal minimal tiga jam sebelum bekerja, maka akan tercipta banyak ide dan daya kreatif yang tinggi.

Selain itu, jelang shubuh juga dapat dimanfaatkan untuk mengawali hari dengan aktivitas spiritual seperti shalat tahajud, witir, shalat fajar, membaca dalail dan sebagainya.

#Banyak minum air putih
Setelah semalaman tubuh tanpa asupan air, minum banyak air putih setelah bangun diperlukan untuk menghindari dehidrasi.

Kebiasaan itu sangat bagus dilakukan untuk kesehatan. Sediakan sebotol air putih di samping tempat tidur untuk diminum saat bangun sebelum melakukan apa-apa. Setelah itu diamlah sejenak kurang lebih lima menit. Biarkan air itu membasahi jantung, paru-paru dan organ-organ dalam lainnya.

#Shalat shubuh berjamaah
Mengawali hari dengan shalat shubuh berjamaah merupakan hal luar biasa. Hal itu menandakan sebelum mengerjakan hal-hal yang bersifat duniawi, terlebih dahulu mengutamakan ibadah yang bersifat ukhrawi.

Jamaah shalat shubuh menjadi semakin istimewa jika sebelumnya telah dilakukan jamaah shalat Isya', nilainya sama dengan ibadah sunnah semalam suntuk, dapat dibayangkan betapa beratnya melakukan itu.

#Membaca al Quran
Mengawali kerja mata dengan melihat rangkaian firman-firman Allah Swt. adalah langkah yang tepat.

Selain sebagai wujud rasa syukur karena masih diberikan kesempatan menikmati hari berikutnya, membaca al Qur'an juga dapat digunakan sebagai terapi penjernih mata.

Al Ghazali pernah berkata, mata dapat dijernihkan dengan banyak melihat hijau-hijauan, air mengalir dan juga ayat al Qur'an.

#Mengkonsep ide pekerjaan
Saat-saat tenang adalah di waktu pagi, selain masih fresh, pikiran juga masih jernih untuk menjaring ide-ide brilian.

Menggagas ide di pinggir jendela dengan melihat hijau dan rindangnya perkebunan serta iringan kicauan burung biasa penulis lakukan. Bahkan ide-ide gila banyak yang keluar saat (maaf) b-a-b. Banyak kegiatan-kegiatan besar dan sukses penulis yang berasal dari sana (hehe). Hal itu menunjukkan betapa bagusnya waktu pagi hari.

#Olah raga
Olah raga tidak hanya baik untuk kesehatan, namun juga berfungsi untuk menyeimbangkan antara jasmani dan rahani.

Hati, pikiran, akal akan bekerja maksimal di atas raga yang sehat dan andal. Itu diperoleh dengan rutin melakukan olah raga.

Olah raga tidak harus dilakukan dengan hal-hal yang berat atau bahkan masuk tempat fitnes atau nge- gym. Gerakan ringan seperti jogging, jalan kaki, bersih-bersih rumah juga termasuk kategori olah raga, yang terpenting dilakukan secara rutin.

Aktivitas lain seperti mengasuh anak, sarapan sebelum berangkat bekerja, shalat dhuha dan aneka aktivitas positif lainnya juga dapat dilakukan untuk mengubah mood kita di pagi hari untuk menyongsong hari yang cerah berikutnya.

@myh

Rabu, 01 Agustus 2018

SEMARAK KEMERDEKAAN TERASA SIANG MALAM

Sumber Gambar : Pena Aksi

Hari ini memasuki gerbang awal bulan Agustus. Bulan bersejarah bagi kita bangsa Indonesia. Sebuah tradisi perayaan kemerdekaan masih tetap dilestarikan di bulan ini hingga kini.

Moment di mana kita para penerus bangsa mengenang kembali para pejuang kemerdekaan yang gugur di medan perang dengan penuh keihlasan mengorbankan segala haknya demi anak cucunya.

Pengorbanan dan pengabdian mereka torehkan demi cita-cita negara untuk terbebas dari pengekangan hak dan kemerdekaan bangsa lain.

Kini tiba waktunya kita isi hasil jerih payah mereka dengan aneka ragam hal positif. Itu merupakan tugas kita sekarang untuk melestarian dan nguri-nguri peninggalan mereka. Hendaknya kita senantiasa bersyukur dapat menikmati kemerdekaan ini dengan tanpa mengangkat senjata, ya ... hanya memeriahkan saja.

Euforia perayaan kemerdekaan oleh semua warga Indonesia juga mulai terasa di semua penjuru kota dan desa. Berbagai kegiatan berikut pernak-perniknya telah dirancang demi memeriahkan bulan bahagia ini.

Namun ada yang beda pada perayaan tahun ini. Para warga dengan kompak memasang lampu flip flop di lingkungan dan sekitar rumah mereka. Sebuah cara baru dalam merayakan kemerdekaan.

Kini kemeriahan tidak hanya dirasakan saat siang saja dengan banyaknya umbul-umbul dan bendera yang dipasang, namun kesemarakan juga tampak lebih meriah ketika malam hari dengan asesoris lampu flip flop di mana-mana. Sebuah wujud bakti dan bukti akan kecintaan pada Negara.

Mari kita isi hari kemerdekaan ini dengan hal-hal positif, produktif dan bermanfaat sebagai wujud pengejawentahan rasa syukur kita pada Sang Pencipta.

@myh

Selasa, 31 Juli 2018

AKREDITASI REGIONAL, Menyemai Manajemen Perkantoran Modern

Sumber Gambar: Proxses Group

Berawal dari perbincangan santai para sekretaris di kantor madrasah terkait dengan ketertiban administrasi yang menjadi kesibukannya setiap hari. Gagasan ini terbesit.

Topik bahasan pada rembuk tersebut mulai dari rekrukmen dan kinerja SDM, standarisasi administrasi sampai menyinggung soal hasil kerja yang telah dicapai.

Para sekretaris muda bahkan ada yang sampai menunjukkan buku induk siswa mereka sebagai pembuktian kalau selama ini mereka benar-benar bekerja sesuai dengan juknis.

Dari situ terbukti antara satu tingkatan dengan yang lainnya menggunakan acuan masing-masing dan membuahkan hasil yang tak sama pula.

Di tingkatan yang lain? Jangan tanya, bahkan ada yang belum memiliki buku induk. Sampai kapan hal ini akan tetap berlangsung.

Pertanyaan mengemuka, Mengapa hal pokok (buku induk misalnya) sampai belum ada? Dan andai sudah ada, Apakah semua sudah memenuhi standart asministrasi dalam perkantoran pendidikan?

Bertolak dari titik pijak ini, Harapan besar untuk berbenah muncul setelah diketahui tata kearsipan pada tiap tingkatan di Kantor Madrasah Krempyang tidak merata.

Beberapa sudah berjalan mendekati standart kendati belum keseluruhan, namun sebagian yang lain masih belum terlaksana dengan baik tanpa diketahui faktor utamanya.

Standart manajerial perkantoran pendidikan sebagaimana ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional setidaknya dapat dijadikan tolak ukur meski tak semua diterapkan. Dalam artian tetap melihat kemampuan serta kondisi real lingkungan madrasah.

Keberadaan kantor madrasah Krempyang yang berada satu atap satu kantor bagi semua tingkatan sebenarnya sebuah potensi besar untuk memajukan satu dengan yang lainnya.

Satu tingkatan yang baik dapat menjadi contoh tingkatan yang lain, begitu juga sebaliknya, tingkatan yang masih belum lengkap, dapat mengejar ketertinggalannya. Apalagi SDM di kantor banyak didominasi tenaga muda yang masih enerjik, inovatif dan visioner.

Namun kelemahan dari energi muda adalah pada tahap pengawasan, jika tiada pengontrolan berkala terkadang suka tak terkontrol dan tak fokus meski tidak semua berkarakter demikian.

Andaikan geliat me"mutu"kan administrasi dapat muncul seperti saat akan ada penilaian dari Badan Akreditasi Nasional, mungkin manajemen perkantoran kita akan maju dan melejit dengan cepat.

Dan karena BAN hanya menilai dengan selang waktu yang cukup lama, semangat yang pernah terkumpulpun menjadi menurun kembali.

Andai secara internal Madrasah secara berkala memiliki agenda dengan program sebagaimana Badan Akreditasi Nasional, mungkin akan sangat membantu minimal menjaga kesemangatan untuk terus berkarya.

Program dijalankan tidak dalam rangka mencari keburukan pengelolaan administrasi, namun berorientasi pada perbaikan, penyetandaran dan pemerataan hasil di semua tingkatan menuju perkantoran pendidikan modern di era 4.0.

@myh
Krempyang, 31 Juli 2018

Senin, 30 Juli 2018

SERIAL KARTUN HANDY MANNY, Menanmkan Pendidikan Karakter Sejak Dini


Sumber Gambar TMDb
Kebiasaan menemani si kecil menonton televisi bergenre animasi setiap pagi menjadikan saya ikut terbawa untuk menyimak semua ceritanya.
  
Mulai dari si Kembar lucu Upin dan Ipin dari Malaysia, _Masha and the Bear_ yang menggemaskan, Shiva pesepeda hebat yang jago menangkap semua penjahat dan tak ketinggalan Handy Manny, tukang reparasi yang memiliki sekotak perkakas yang dapat berbicara.
  
Mengamati tayangan demikian, saya tak terlalu khawatir pada putri saya, terutama untuk dua serial kartun Handy Manny dan Upin & Ipin, namun untuk _Masha and the Bear_ dan Shiva, perlu pendampingan untuk menyaksikannya.
  
Handy Manny adalah sebuah program televisi animasi anak Disney yang ditayangkan setiap pagi di salah satu stasiun televisi swasta. Animasi tersebut merupakan satu di antara deretan film kartun kegemaran putri saya, Aisy.
  
Saya cukup tertarik dengan film kartun tersebut karena di dalamnya banyak pesan moral dan pendidikan karakter yang ingin disampaikan.

Acara tersebut menampilkan Manny Garcia, seorang anak laki-laki tukang reparasi yang selalu optimis dan suka membantu orang-orang di sekitarnya. Banyak tetangga yang suka dengannya karena selalu dapat menyelesaikan pelbagai masalah.

Pesan pendidikan karakter yang dapat diambil di antaranya adalah kegemarannya yang selalu membantu.ia senang membantu masyarakat lingkungannya dengan tanpa pamrih. Mengerahkan segala kemampuannya untuk hasil yang maksimal.

Ia juga jago dalam menyelesaikan masalah, setiap episode ada beberapa kasus dan problem yang harus diselesaikan, dan lagi-lagi ia selalu dapat menyelesaikannya dengan bantuan Sembilan alat perkakasnya.

Tidak ada kata menyerah dalam hidupnya, Optimis di segala hal menjadi pedoman dalam menjalankan semua aktivitasnya, sikap tersebut yang memancarkan berbagai kemudahan yang ada dihapannya.

Bermental positif juga menjadi kebiasaannya. Ia tidak mengenal kata *tidak bisa* sebelum ia benar-benar berusaha dan melakukan. Motifasi itu yang membuat ia selalu sukses di berbagai hal.

Manny tidak pernah menyelesaikan masalahnya sendirian, ia selalu melibatkan personal lain untuk menyelesaikan aneka masalah yang dihadapinya. Kompak dan seirama sangat diperlukan karena tidak gampang untuk mampu bekerja secara tim.

Sekilas tontonan tersebut memang terlalu muluk-muluk jika diuraikan demikian, seolah bukan diperuntukkan untuk kalangan anak-anak, mereka tentu tidak akan mampu untuk mencerna sebagaimana pesan yang terurai di atas.

Namun karakter-karakter demikian memang sepatutnya dipertontonkan sejak dini agar anak-anak dapat mengikuti tokoh yang menjadi idolanya.

Jadi memasukkan kebiasaan-kebiasaan baik dapat dilakukan dengan mudah tanpa ada sikap berontak dari si kecil itu sendiri.

@myh

Sabtu, 09 Juni 2018

MEMBANGUN JURNALISTIK DI LINGKUNGAN YIGA




Sumber gambar : Juragan Cipir


     Semakin bertambah besarnya Yayasan Islam al Ghozali (YIGA) beserta unit-unit yang dinaunginya, semakin banyak pula kegiatan dan moment yang diadakan di dalamnya, baik bersifat kelembagaan, pemerintahan, jalinan kemitraan dengan pihak luar, anjangsana dan aneka even-even besar lainnya. Kesemuanya seolah datang silih berganti tiada henti bahkan kerap terjadi di waktu yang bersamaan. Cukup terlihat sibuk memang.

            Namun kalau diamati dari banyaknya kegiatan-kegiatan tersebut dihelat, semacam ada yang kurang lengkap, yaitu tinjauan dari sisi dokumentasi dan publikasi mengenai acara tersebut, sehingga teramat sayang jika beragam kegiatan yang diselenggarakan lalu lalang dan lewat begitu saja tanpa ada tata kelola pendokumentasian dan publikasi layaknya kala ada kegiatan besar seperti haflah akhirissanah dan wisuda sarjana.

            Saya kira kini sudah saatnya YIGA memiliki tim yang berfungsi untuk mencatat, meliput, mendokumentasikan, mengolah serta menyajikan dalam bentuk publikasi kepada khalayak mengingat banyaknya kegiatan yang dihelat di lingkungan YIGA, apalagi saat ini YIGA juga sudah dilengkapi dengan website www.pondokkrempyang.org, tentu sangat tepat jika segala momen tersebut terekam dan terpublikasi di website tersebut. selain sebagai wadah informasi terkait dengan hal-hal penting sekitar YIGA, juga dapat berfungsi sebagai media syiar pendidikan serta gambaran umum tentang eksistensi YIGA dengan segala unit yang dinaunginya. Pun pula tak akan menemui kesulitan saat berburu gambar artistik yang akan dimuat di kalender tahun berikutnya, tinggal ambil di galeri kegiatan yang terdapat pada website tersebut.

            Dengan demikian, yayasan mungkin juga perlu untuk membentuk semacam tim jurnalistik yang akan bertugas dan berfungsi sebagaimana gambaran di atas. Program dimaksud dapat melibatkan para siswa atau mahasiswa dalam menjalankan fungsi jurnalistik tersebut, selain dalam rangka pengembangan ekstrakurikuler siswa dan mahasiswa, juga sebagai ajang untuk menjaring para siswa dan mahasiswa yang memiliki bakat dan minat di bidang jurnalistik. dengan adanya program tersebut, maka bertambah satu varian di unit ekstrakurikuler yayasan yaitu jurnalistik. Keren.

            Jadi saat YIGA menggelar acara-acara yang bersifat insidental, di sana akan terlihat para tim jurnalistik yang terdiri dari para siswa atau mahasiswa terlatih yang lalu lalang dan sibuk menjalankan tugas dan fungsinya guna proses peliputan kegiatan sembari menenteng kamera, ber-cocart resmi yayasan dan (kalau perlu) juga mengenakan rompi “tim Jurnalistik”, sehingga dengan atribut lengkap seperti itu, para tim tidak akan canggung dan setengah-setengah untuk meliput acara demi acara demi hasil yang maksimal.


@myh
isengdisekretariatpsb.