Dalam
kehidupan social bermasyarakat, terdapat beragam karakter dan sifat yang
dimiliki manusia, ada yang supel, pendiam, ceria, melankolis, ekstrovert,
introvert dan tipikal-tipikal lainnya, diantara yang termasuk bagian dari itu
adalah sifat pemalu yang dimiliki seseorang.
Memang, banyak nilai kurang yang dimiliki
seseorang dengan karakter pemalu walaupun terdapat juga kelebihannya, akan
tetapi dalam pergaulan sehari-hari, individu ini selalu di posisi buncit dan
terbelakang, hal itu bisa dipandang baik dari orang lain maupun si empu itu
sendiri.
Prespektif orang lain menganggap seorang
pemalu adalah tipikal orang yang sulit untuk diajak berkomunikasi, kurang
menyenangkan dan kurang bisa mencairkan suasana, tidak pernah mengawali
pembicaraan dan hanya menjawab dengan jawaban sepotong-sepotong dan garing, sehingga
saat diajak bekerja secara tim sangat menyulitkan yang lain, rekan yang bertipe
ekstrovert terkesan menjauh dengan mereka karena kurang adanya kecocokan.
Prespektif si empu beragam, ada yang
tidak nyaman dengan karakter demikian dan mencoba untuk berubah serta keluar
dari kungkungan sifat pemalu, ada juga yang menikmati karakter pemalu tersebut
dan tiada upaya untuk keluar dari zona aman tersebut. kajian tentang individu
yang kedua dianggap tidak perlu karena bagaimanapun ia tetap kukuh dengan sikap
bawaannya tersebut, gejala muncul saat berfokus pada individu pertama, yakni
pemilik sifat pemalu akan tetapi ada upaya untuk berubah karena mungkin ia
merasa banyak sekali keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi, banyak kesempatan
dan peluang yang terlewatkan hanya karena malu, ada beberapa alternative
kegiatan yang bisa digunakan untuk melatih sikap berani :
1. Gabung pada kegiatan organisasi
Salah
satu cara mengembangkan sikap berani adalah bergabung dengan kegiatan
organisasi, walaupun pada awalnya hanya sebatan ikut-ikutan sebagai anggota
tanpa terlibat dalam struktural kepengurusan, momen ini dapat dijadikan sebagai
teladan atau model karakter yang perlu untuk diikuti dan dicontoh. Amati serta
sedikit demi sedikit praktekkan segala sikap dan action para pimpinan dalam
organisasi tersebut dengan tetap semangat untuk belajar.
2. Terlibat dalam team work
Prinsip
kerja team work adalah semua menjadi anggota, semua menjadi pelaksana,
walupun tetap diangkat kapten didalamnya, dengan mengikuti aktifitas semacam
ini, semua karakter akan terasah karena keutuhan tim sangat dibutuhkan,
sehingga sikap pemalu tanpa tersadar akan terkikis. Dan sedikit demi sedikit
melalui proses keberanianpun akan mulai tumbuh.
3. Mencari tokoh idola
Tentukan
tokoh yang dapat memberikan inspirasi, pelajari apa tindakan-tindakan yang
mereka ambil ketika berhadapan dengan situasi yang sama, dan jangan lupa untuk
mempraktekkan dalam segala aktifitas sehari hari. Tokoh yang baik bisa diikuti
sisi positifnya, dan tokoh yang buruk juga bisa dicontoh untuk tidak diikuti,
karena siapapun orang yang ada disekitar kita pasti ada kelebihan yang dapat kita
suri tauladani.
4. Banyak baca buku pengembangan diri
Banyak
sekali buku-buku yang bertemakan pengembangan diri, perbanyak referensi tentang
buku senada, dan sekaligus mempraktekannya, selain memperluas wawasan, manfaat
dari membaca buku ini pun banyak sekali, apalagi kalau tema yang sama dibaca
secara intens, maka bisa jadi proses itu akan mambawa kepada ke-expert-an.
5. Jaring saran dan kritik
Jangan
mudah marah kala hujatan dan kritikan datang menerpa, pelajari apakah benar vonis
yang diberikan, kalau memang benar, segera tentukan langkah untuk
memperbaikinya, namun jika tidak benar, klarifikasi dan buktikan kalau tuduhan
itu tidak benar, kadang kala memang tanpa tersadar banyak aktifitas dan prilaku
kita yang kurang baik dan memberikan rasa tidak nyaman kepada orang lain, nah
orang lain merupakan kaca cermin yang cocok untuk melihat balik bagaimana
sebenarnya perangai kita, meski tidak semua tuduhan yang dilontarkan kepada
kita semuanya benar, minimal bisa kita jadikan bahan masukan, sikapi degan
bijak, hanya ada dua pilihan dan itu semuanya terserah kita, batu yang
mengahalang bisa dijadikan sandungan dan kita terjatuh atau jadikan batu
loncatan untuk kita tumbuh.
6. Dipaksa
Setelah
langkah-langkah diatas dilampaui. Core dari itu semua adalah praktek, praktek
dan praktek, karena karakter pamalu berkaitan erat dengan sebuah tindakan
nyata, perlu adanya pemaksaan untuk menjalankan aksinya, memang terkadang sulit
dan tidak nyaman pada fase awal, akan tetapi ketidak nyamanan tersebut
meruapakan efek dari perubahan sikap pemalu menuju pemberani dan supel. Wallahua’lam