Jumat, 24 Maret 2023

LESS IS MORE, AKTIVITAS KEGEMARAN

 

Semenjak memantapkan diri untuk memilih gaya hidup minimalis sebagai prinsip hidup, ada beberapa konsep yang benar-benar saya sukai, yaitu mengontrol secara berkala barang-barang yang tidak terpakai di sudut-sudut yang biasa barang itu bersarang. 

Aktivitas pengontrolan barang tersebut dalam konsep minimalis memang sangat perlu untuk dilakukan sebagai rangkaian gaya hidup minimalis yang berkepanjangan. 

Less is more, kurang itu lebih, sebuah prinsip yang dijadikan patokan ketika menjalankan gaya hidup minimalis. Dengan memiliki sedikit barang melalui proses pengurangan secara berkala, maka akan banyak didapatkan kelebihan baru di sana, di antaranya ruang menjadi terasa longgar. 

Saat merasa suntuk, biasanya saya akan melihat laci meja, tempat mainan, lemari, jok motor, meja bahkan peralatan dapur, kemudian saya akan pilah-pilah mana barang-barang yang tersimpan tak terpakai dan mana yang masih digunakan. 

Dan benar adanya, hasil dari proses less is more itu, banyak barang tak berfungsi yang ada di sana, jadi bisa dikatakan selama ini kita banyak menyimpan sampah.

Ada kepuasan tersendiri jika aktivitas less is more ini selesai dilakukan, ruang terlihat bersih dengan sedikit barang, mudah dalam perawatan, dan tanpa perlu berpikir banyak saat hendak dibutuhkan. 

Sebenarnya dalam aktivitas sehari-hari, kita hanya butuh alat bantu berupa perabot dan benda pakai yang diperlukan saja, sehingga barang-barang di rumah yang jarang atau bahkan tidak pernah terpakai bisa disingkirkan. 

Kondisi semacam ini memang wajar, karena kebanyakan orang-orang senang dengan memiliki banyak barang meski dengan fungsi yang sama, dan jika ini dibiarkan tanpa pengontrolan, maka lambat laun rumah akan terlihat sesak penuh dengan barang-barang. 

Yuk kita isi bulan Ramadhan ini di antaranya adalah melalui giat less is more dengan niatan an Nadhafatu minal iman. 


Baron, 24/03/2023