Selasa, 28 Februari 2023

MENSYUKURI NIKMAT SEMPAT

 


Beberapa hari terakhir, saya merasa jadwal kegiatan harian saya amburadul, terutama pada jam-jam malam menjelang istirahat.

Jika dihitung, jam malam setelah isyak hingga pukul 12-an bukanlah waktu yang pendek, bahkan setara dengan jam formal pagi di tempat kerja, itu artinya banyak hal yang bisa dihasilkan dari waktu tersebut.

Saya sempat berpikir, kala ngantuk menyerang dengan amat sangat. Waktu tidak tergunakan dengan baik, hasil yang dicapai juga sangat sedikit, kopi yang disediakan istri rutin setiap malam seolah percuma tak berefek sama sekali.

Memang, energi yang ada hanya tenaga sisa dari aktivitas seharian, pagi di kantor madrasah, dan sore di kampus, istirahat siang hanya sekitar 2 jam untuk sekedar melepas lelah dan penat.

Namum, waktu yang tersedia tentu amat sayang jika harus terlewati tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat baik untuk urusan pekerjaan di sekolah, kampus, pribadi, atau sekedar peningkatan skill pribadi.

Tersadari, agenda yang semerawut ini harus segera di_refresh_ agar waktu dapat terpakai dengan bijak dan produktif sebagai wujud rasa syukur atas nikmat besar berupa kesehatan dan kesempatan.

Komitmen diri amat diperlukan dalam menata manajemen waktu ini, karena aturan ini untuk pribadi bukan untuk digunakan orang lain, potensi untuk dilanggar dan tidak diterapkan sangat tinggi sekali.

Mengapa demikian?, karena aturan berupa manajemen waktu ini saat dijalankan juga tidak ada reward yang diberikan, dan ketika dilanggar juga tidak ada punishment yang dijatuhkan, maka pada titik ini komitmen diri wajib diterapkan.

Secara garis besar, waktu yang ada bisa dibagi menjadi empat, yaitu waktu persiapan kerja (04.00-08.00), waktu kerja 1 (08.00-12.00), Istirahat Siang (12.00-14.00), waktu kerja 2 (14.00-18.00, waktu longgar (18.00-23.00), dan waktu istirahat tidur (23.00-04.00). Dari pembagian waktu ini kemudian dilist per item secara detail agar dapat dilakukan secara ketat.

Waktu persiapan kerja.
Waktu ini amat sangat penting buat saya, waktu di mana kita dapat menyetting suasana hati, pikiran, kebiasaan dan lain sebagainya. Karena saya percaya, waktu pagi ini akan sangat mempengaruhi produktivitas jam-jam berikutnya hingga malam datang.

Serangkaian aktivitas dijalankan sedetail list berikut:
-Bangun tidur
-Minum air putih
-Mandi plus berak
-Shalat hajat dan witir
-Membaca dalail dan al Mulk
-Baca satu artikel
-Imam shalat shubuh
-Wiridan plus senam ringan
-Baca Al Waqiah
-Jalan pagi
-Mendampingi belajar anak
-Bekerja dengan laptop (1 jam)
-Bersih-bersih rumah
-Sarapan
-Berangkat sekolah

Waktu Istirahat Siang.
Waktu singkat ini akan saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya, kendati kategori jam istirahat siang, namun demikian diupayakan agar di waktu tersebut dapat benar-benar berkualitas dengan jadwal sebagai berikut:
-Mengantar anak pulang sekolah
-Makan Siang
-Tidur sekilas
-Jamaah shalat dhuhur

Waktu kerja 2
Waktu ini selain untuk bekerja, juga merupakan media pengasah skill intelektual saya, di sini saya menemukan banyak hal dan pengalaman yang berpengaruh terhadap prinsip, jati diri, passion, serta kemampuan saya yang selama ini belum tergali dengan baik.

Tidak banyak ragamnya di jam kerja 2 ini, karena hanya bersifat mengajar di kampus, dan juga menjalankan beberapa fungsi seperti kepala perpustakaan, absensi dosen, menata dosen badal, serta mengelola jurnal.

Waktu Longgar
Waktu ini bisa dikatakan kesempatan untuk mengerjakan berbagai hal, seperti:
-Bercengkerama dengan keluarga
-Menghadiri undangan tetangga,
-Mendampingi anak belajar
-Mengantar istri COD
-Jalan-jalan malam
-makan malam

Sehabis shalat isya' jeda waktu sekitar 3 jam, kalau tidak ngantuk berat, biasanya waktu banyak dihabiskan di depan laptop, mengerjakan apapun yang ada di dalamnya seperti edit jurnal, buku, scrolling IG pengasah skill, nonton YT inspirasi dan motivasi, atau kadang hanya sekedar hiburan berkualitas semacam Lapor pak!

Selapas itu jadwalnya adalah mengistirahatkan fisik dan pikiran dangan tidur. Fisik juga perlu dijaga karena ia menjadi kendaraan kita menjalankan aktivitas sehari-hari. Pastikan tidur beberapa jam ini benar-benar berkualitas.

Agar tidur berkualitas, fisik dan pikiran harus benar-benar istirahat, tidak memikirkan hal-hal lain yang belum selesai, apalagi sampai terbawa tidur, jika hal itu terjadi, saat bangun pasti tubuh dan pikiran terasa lelah.

Mari tata waktu kita sebagai wujud syukur atas nikmat besar yang tidak banyak orang sadari, yaitu nikmat kesempatan.

Senin, 27 Februari 2023

LOMBA KAMAR, MENJAGA KEBUTUHAN DAN KEBETAHAN SANTRI

Lomba kamar merupakan salah satu rangkaian kompetisi yang diadakan Pondok Krempyang dalam menyongsong haflah akhirissanah dan haul akbar 2023.


Lomba kamar menjadi ajang bergengsi di setiap tahunnya, para anggota kamar bekerja dan berbenah secara total untuk berebut kejuaraan meski secara materi hadiahnya tidak seberapa. 



Secara fisolofis, banyak hal yang bisa dipotret dalam kompetisi yang diadakan rutin tiap tahun ini, berbagai skill santri terasah, ide-ide brilian mereka tercetus, dan aneka bakat tereksplorasi. Mereka seolah bebas berekspresi dan menuangkannya di dalam kamar masing-masing. 


Wadah untuk menampung segala keterampilan dan potensi santri ini bisa dikatakan menjadi sebuah kebutuhan para santri, karena potensi mereka juga butuh untuk direalisasikan sebagai wujud eksistensi dirinya. 


Panitia dalam lomba kamar ini, juga memiliki beberapa standar yang harus dipenuhi oleh semua kamar, standar ini tentu mengacu pada semua sisi kebutuhan santri, dari sisi inilah, pondok ingin menjaga agar kebutuhan semua santri dapat terpenuhi bahkan di area terdekat dan privasi mereka sekalipun , yaitu kamar santri. 



Dalam perlombaan kamar ini, unsur penilaian dibagi menjadi tiga, yaitu keindahan, kebersihan dan tata kelola administrasi, baik kamar dewasa maupun anak-anak. Tiga unsur ini yang menjadi indikator kamar ideal di asrama pesantren. 


Dengan kondisi kamar yang sedemikian rupa, setali tiga uang, maka akan membuat mereka betah untuk berlama-lama tinggal di kamar dan belajarpun akan menjadi lebih nyaman. Kondisi ini mengindikasikan bahwa santri telah kerasan di pondok. 


Saya jadi ingat tempo hari saat sibuk menghadapi lomba kamar, Hari-hari dihabiskan untuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan kamar, seperti cat, asesoris, penataan kotak, dan lain sebagainya. Meski dalam pikiran tidak pernah terbesit untuk menjadi juara, namun semangat tetap membara. 


Selamat bagi kamar juara, dan tetap semangat bagi yang belum mendapatkannya. Dan selamat juga bagi pondok yang telah mampu dan berhasil menjaga segenap kebutuhan dan kebetahan santri di pesantren. 

Sabtu, 25 Februari 2023

MENJADI DIRI SENDIRI

 


Saat menjadi juri kamar di pondok

Belajar sedikit demi sedikit untuk tidak banyak mengeluh, meratapi segala kekurangan di dalam diri sendiri karena hanya akan berakibat tidak mensyukuri apa yang dimiliki

Terkadang kita sibuk hanya sekedar menuruti kehendak orang lain, hingga lupa, kita punya dunia sendiri, hobi, keinginan dan cita-cita sendiri, yang semuanya tiada lain yang menikmati dan juga menanggung resikonya, ya kita sendiri.

Pada ranah tertentu, karena masih dalam tahap belajar, petunjuk dan petuah orang yang lebih tua memang perlu bahkan harus untuk diikuti. Namun perlu untuk diamati dengan seksama, saat perintah itu sudah ada maksud untuk kepentingan pribadinya, menjauh menjadi pilihan utama.

Apa yang menjadi karakter kamu, bisa kamu pertahankan dan bahkan bisa menjadi senjata ampuh untuk mengalahkan lawan.


Kita bisa menggapai cita-cita tanpa ada tekanan dari siapapun, menjalankan hobi dan keinginan bebas tanpa ada kekangan dari yang lain.

Karena itu, tutup telinga tetapkan langkah, temukan passion mu dan kembangkan, bertumbuh lah dengan modal n passion itu, meski kadang pada awalnya bertentangan dengan lingkunganmu.

Belajar dari talent idola
Pada suatu ketika, saat ada forum diskusi di organisasi yang saya ikuti, sebelum di mulai, ada obrolan "rasan-rasan" berkaitan kesuksesan salah satu anggota yang hanya punya modal satu skill, namun banyak hal bisa diraihnya, materi, pengalaman, pangkat, relasi dan jaringan.

Bahkan ada yang bilang, saat di pondok skill itu juga tidak bagus bagus amat, tapi kini kok bisa seperti itu ya?

Sebenarnya ada satu kunci dari konsep beliau, dan itu masih terngiang di telinga saya saat suatu ketika mengikuti majlis bersama beliau.


Setiap saat, target harus menjadi tujuan utama, setiap jelang event besar, di kamar ditempel bertuliskan besar judul itu, dan keinginan beliau, harus bisa menaklukkan itu. Mungkin itu yang menjadi dasar mengapa hingga kini kian hari semakin eksis saja.

Kembali ke kajian diri sendiri.
Sekarang apa yang menjadi fokus dan karakter kamu, terus diupayakan dan diasah hingga benar-benar unik tiada yang lain yang memiliki.

1. Skill publik speaking
2. Menulis
3. Manajemen Perkantoran
3. Bersih dan rapi
4. Seni

Kamis, 23 Februari 2023

MENJAGA KUALITAS DIRI

 

Tanamkan dalam diri untuk bersikap serius terhadap semua tugas yang dihadapi dan diamanahkan kepada kita, jika belum atau tidak menguasai, maka bisa mencari di media sosial, entah youtube, instagram, twitter dan platform media lainnya. 


Memang benar, pada dasarnya, kita harus memegang prinsip bahwa satu bidang harus benar-benar dikuasai secara mendalam, namun tidak ada salahnya, jika bidang lain tetap diketahui dan ditekuni meski seperlunya. 


Tersedianya media teknologi dapat membantu kita belajar dan memperoleh ilmu baru hanya dengan banyak menonton, membaca, berdiskusi, bertanya dan proses belajar lain layaknya seorang peserta didik yang sedang sekolah. 


Kita juga bisa masuk ke dalam komunitas dengan hobi dan motivasi se-frekwensi yang tersedia di media sosial seperti Grup WA, twitter, facebook, dan lainnya. Dengan banyaknya teman yang memiliki orientasi yang sama, maka semangat membara pun akan tetap terjaga. 


Gali dan amati, apa yang menjadi kelebihan kita, setelah itu lakukan pengasahan skill tersebut dengan memaksimalkan potensi lain yang dimiliki untuk mengembangkan diri. 


Sementara, lupakan dulu segenap kekurangan dan ketidakmampuan kita yang sebenarnya itu hanyalah persepsi kita saja, energi harus dialihkan dan dihabiskan pada pengembangan passion yang kita miliki. 


Kekurangan dan kelemahan pada diri sebetulnya muncul karena membandingkannya dengan bakat atau kelebihan orang lain, sepintas, perbandingan ini terasa tidak fair, karena tidak semua hal bisa disamakan secara aple to aple, jika kekurangan kemudian diratapi dan dikeluhkan, lalu buat apa konsep multipel intelegensi itu dikembangkan? 


Percayalah, Allah mengutus manusia mengelola bumi ini tentu dimodali dengan pelbagai bekal yang tak terbatas, tinggal bagaimana empunya mampu untuk menggunakan bekal tersebut ke arah yang lebih baik. 


Jaga kualitas diri mulai sekarang

Baron, 23 Februari 2023

Senin, 20 Februari 2023

SEMAKIN PERCAYA DIRI



Waktu pertama kali ditunjuk sebagai DPL dalam sebuah kegiatan kampus, Lagi-lagi rasa takut dan was was dalam diri itu muncul. 


Meski beberapa kali mendampingi mahasiswa bahkan di lokasi yang jauh dan luas sekalipun, perasaan minder itu selalu saja datang tak bisa dielakkan. 


Terkadang saya termenung, di usia yang hampir memasuki kepala empat, tentu sudah banyak pengalaman yang telah terlewati, kegiatan yang terdampingi, Tapi entah mengapa kekhawatiran itu selalu datang menghalangi. 


Saat dibiarkan waktu itu berlalu, dan waktu itu benar-benar tiba, ternyata rasa malu, minder, takut salah itu enyah juga berganti pada rasa percaya diri menguatkan langkah. 


Pernah pada suatu hari prinsip itu melintas dalam pikiran kala mengeluh, kenapa rasa malu dan minder ini selalu menghantui. Ah, nanti tiba pada waktunya, keberanian itu akan muncul dengan sendirinya. 


Dan benar saja, sedikit demi sedikit rasa itu mulai mengemuka dan menjadikan percaya diri muncul tanpa dinyana. 


Apalagi pernah baca, pendiam dan pemalu, itu adalah karakter, bukan sikap, maka kalau sudah menjadi karakter, sangat mustahil untuk dihilangkan, bisanya hanya disikapi bagaimana agar karakter itu terkondisikan dengan baik. 


Maka, setiap hari harus terus belajar tanpa lelah, biarkan orang lain mencemooh, mengejek, menghujat dan lain sebagainya, anggap saja orang iri karena merasa tersaingi. 


Terus asah skill dan kemampuan untuk menuju langkah perkembangan berkelanjutan. 

Baron, 21 Januari 2023

Rabu, 08 Februari 2023

SEPEDA BARU UNTUK PUTRIKU


Putriku dengan sepeda barunya

Sebagai ayah, rasanya saya merasa bersalah kala sempat berjanji saat ulang tahun membelikan sepeda untuk putri saya, semua tertunda dengan alasan sibuk dan tidak ada waktu.

Hingga pada suatu hari, aku melihat ia mengayuh sepeda kecilnya dengan susah payah dan ngos-ngosan karena terlalu kecil buatnya, hingga lututnya nempel di setir saat sepeda itu dikayuh.

Sepeda kecil ungu itu didapat saat ia ulang tahun ke 2, belum sekolah dan masih kebesaran saat itu, hingga 2 roda bantuan kecil harus selalu terpasang, hari-hari ia habiskan untuk main dengan sepedanya itu.

Putriku dengan sepeda lamanya

Sampai kemudian ia bosan karena ada beberapa tidak berfungsi dengan baik, hingga berhenti lama sampai roda depan belakang rusak, sehingga sepeda kecil itu pun menjadi penghuni gudang di kamar belakang.

Hingga pada suatu hari entah dari mana keinginan itu muncul, ia ingin bersepeda tanpa bantuan roda kecil, bergegas sepeda kecil yang sudah tidak berkeranjang itu (saat beli baru berkeranjang depan) saya masukkan reparasi sepeda dan melengkapinya dengan barang-barang fungsional.

Hanya butuh 2 hari melatihnya tanpa bantuan 2 roda kecil, ia berhasil naik sepeda tanpa dipapah. Kejadian berlanjut sama, Hari-hari ia habiskan untuk bersepada, sampai bunda sering marah tentang hal ini.

Hingga pada suatu hari, tak bisa terbendung lagi rasa iba ku terhadap putri semata wayang saya, dengan ngos-ngosan ia mengayuh sepeda kecil yang sudah tidak cocok lagi untuk dipakai anak seusia dia.

Sepeda bekas dengan harga cukup mahal karena saya menilai perawatannya bagus dan tidak ringkih. Ia pun senang bukan kepalang, bahkan sepulang beli malam itu, ia langsung bergegas ambil buku dan belajar.

Saya tahu itu akan bertahan beberapa hari saja, karena ia terkenal malas kalau disuruh belajar, tiap hari uring-uringan terus kalau masalah belajar.

Kini, ia semangat lagi bersepeda dan saya lihat kini hari-harinya lebih terlihat ceria karena sudah tidak lagi dicemooh oleh teman-teman sepermainannya hanya karena sepeda nya kecil tak sesuai usianya.

We love my daughter.