Minggu, 19 Maret 2023

MEMAKNAI MANAJEMEN WAKTU

Ada banyak pelajaran dan pengalaman menarik dari kegiatan yang saya ikuti pada seminar nasional bertajuk Society 5.0: Development Opportunities and their impact on Libraries” dan Musyawarah Nasional Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APPTNU) kemarin. 

Kegiatan yang digelar di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) ini merupakan kegiatan perdana saya di asosiasi kepala perpustakaan tersebut. Bahkan pembayaran keanggotaan juga baru saya bayar sesaat sebelum masuk ruangan seminar. 

Dan pada kegiatan munas tersebut, terpilihlah kembali bu Yeni Fitria Nurahman, S.IIP. dari UNUSA setelah penghitungan suara mengalahkan tiga kandidat calon lainnya dari UNISMA, UNIPDU dan UNU Jepara. 

Dalam sambutannya, bu Yeni, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa dibutuhkan komitmen dan dedikasi tinggi untuk menggerakkan organisasi yang baru berusia bayi ini, kekompakan dari semua pengurus dan peran aktif anggota amat diperlukan untuk mendorong laju organisasi. 

Hal itu disampaikan karena pada kepengurusan sebelumnya beliau merasa bekerja sendiri, pengurus yang lain cenderung pasif untuk menggerakkan organisasi yang disahkan oleh LPTNU PBNU pada tahun 2020 di Jakarta ini. 

Sebelum demisioner, beliau juga memohon kepada semua pengurus yang akan terpilih nanti agar mau meluangkan waktu sedikit  secara berkala untuk turut memikirkan asosiasi yang fokus pada dunia perpustakaan dan kepustakawanan ini. 

Memang benar, dalam sebuah organisasi, semua organ yang ada di dalamnya harus turut berjibaku untuk menggerakkan kapal organisasi sesuai dengan bidang dan SOP masing-masing, karena pergerakan bukan hanya datang dari ketua semata, namun juga oleh semua awak yang terlibat di dalamnya. 

Selain itu, kedisiplinan dari semua anggota dalam melakukan kewajiban berupa pembayaran iuran juga perlu untuk ditingkatkan. Karena tanpa anggaran dana yang mencukupi, perjalanan organisasi ibarat mobil tanpa bahan bakar, kecuali jika jalinan sudah terbentuk dan mengakar, maka kegiatan bisa berjalan 0 rupiah. 

Bagi Perpustakaan Stai Darussalam Nganjuk, Asosiasi ini amat sangat dibutuhkan. Selain untuk menjalin silaturahmi dan link jaringan, atmosfer semangat dari pengelola perpustakaan dari Perguruan Tinggi lain diharap juga bisa menular dan menjalar ke pustakawan perpustakaan Staida. 

Semoga dengan bergabungnya Perpustakaan Staida bersama APPTNU ini dapat menjadi amunisi untuk mengembangkan Perpustakaan Stai Darussalam Krempyang Nganjuk menjadi lebih baik.