Kamis, 13 Juni 2019

PEMBUKAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DAN HALAL BIHALAL DUSUN GEBANGKEREP

Pembukaan kegiatan keagamaan sekaligus halal bihalal dusun Gebangkerep Baron digelar pada Kamis, (13/6)

Setelah terjeda kurang lebih satu bulan pada bulan Ramadlan dan hari raya idul fitri 1440, semua kegiatan keagamaan meliputi rutinan Jum'at wage, rutinan jamaah tahlil bapak-bapak, jama'ah ibu-ibu muslimat "Darus Sholihah", dan semua TPQ dan Madin di dusun Gebangkerep dibuka kembali.

Mengingat masih dalam suasana hari raya, kegiatan pembukaan dikemas dalam acara Halal bihalal segenap antar peserta kegiatan juga perangkat desa dengan para warganya.

Berlokasi di kediaman Kepala Desa, ibu Susi Astuti, acara dimulai tepat pada pukul 20.10. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan tahlil singkat dan sambutan-sambutan dari ibu kepala desa dan wakil pelaksana kegiatan disusul kemudian acara inti, pengajian atau mauidhah hasanah.

Diawali dengan penggalan syiir tanpo waton juga sedikit digubah dengan kondisi lokal masyarakat, Drs. KH. Sumanan Hidayat, MM. membuka mauidhah hasanahnya.

Penyampaian dilanjutkan pada betapa penting dan urgennya kegiatan halal bihalal, karena kita adalah manusia yang tak pernah luput dari dosa, maka permintaan maaf atas sesama juga sangat perlu untuk dilakukan. Selain itu, ditekankan juga kepada hadirin, sebagai manusia untuk tawadlu' sehingga mudah untuk saling memaafkan sesama.

Beliau juga menyampaikan tentang kesempurnaan pahala puasa ramadlan dengan puasa syawal berikut hari raya kecil dan filosofi ketupatnya. Beliau juga sempat mengutip dan menguraikan tentang tembang dolanan jawa yang biasa disenandungkan saat lebaran.

E dayohe teko
E dayohe teko
E gelarno kloso
E klosone bedah
E tembelen jadah
E jadahe mambu
E pakakno asu
E asune mati
E buak en kali
E kaline banjir
E buak en pinggir.

Sebelum acara ditutup, kegiatan mushafahah saling berjabat tangan antar peserta jamaah dilaksanakan sebagaimana laiknya kegiatan halal bihalal. 

@myh

6 Aktivitas Milenial agar Nggak Tidur Sehabis Shubuh saat Puasa


Saat ramadhan tiba, beberapa aktivitas mulai dilakukan sejak dini hari termasuk para anak muda, mulai dari bantu ortu memasak persiapan sahur, bangunkan adik kakak untuk makan sahur dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjangnya, semua dilakukan dengan senang hati demi Ramadan kareem.

Nah, Sehabis sahur diteruskan dengan shalat shubuh, perut dalam kondisi kenyang tersisi, mata juga sedikit mengantuk karena harus bangun lebih awal dari biasanya, melihat nyamannya kasur dan empuknya bantal seolah ikut mengajak untuk tidur lagi setelah shubuh.

Kebiasaan yang kurang baik tersebut ternyata banyak dilakukan oleh sebagian besar orang-orang terutama kaum muda. Kadang sebagian mereka ada yang tersadar kemudian mengambil inisiatif untuk melakukan hal-hal lain agar tidak tidur setelah shubuh, seperti jalan-jalan, nongkrong-nongkrong pinggir jalan sambil maen hp, main petasan tengah sawah dan aktivitas lain yang mungkin kurang mengandung manfaat dan faedah.

Dari pada melakukan hal-hal demikian, berikut beberapa alternatif aktivitas positif untuk mengusir rasa kantuk dan tidur setelah shubuh, chek it out;

1. Baca al Qur'an

Menjadi tradisi di bulan ramadan, masjid, mushalla atau surau-surau menjadi ramai orang melantunkan ayat-ayat suci al Qur'an. Kemuliaan bulan Ramadan seolah mendorong kuat kepada umat muslim untuk memperbanyak amalan membaca kitab suci umat Islam ini.

Namun cobaan terberat adalah setelah tanggal sepuluh Ramadan, kebiasaan ini sudah mulai meluntur dan berkurang, hanya tinggal beberapa saja yang tetap istiqomah bertadarus.

Ini mungkin yang menjadi faktor datangnya rasa kantuk, kekosongan akan aktivitas kadang menjadikan tempat tidur sebagai tempat pelarian, coba gunakan untuk bertadarus, selain menambah pahala, syiar Islam dan suasana Ramadlanpun menjadi lebih terasa. Ajak teman-temanmu untuk ikut juga bertadarus, agar lebih rame dan menyenangkan.

2. Bersih-bersih

Bersih-bersih rumah dan lingkungan juga dapat menjadi pilihan yang tepat agar rasa kantuk tidak berkecamuk, apalagi bersih-bersih sudah menjadi tradisi masyarakat awam dilakuakan sebagai persiapan hari raya.

Lokasi berdebu, sarang laba-laba yang menumpuk, barang-barang rapuh yang minta untuk segera diganti menjadi seabrek pekerjaan yang cukup menyita pikiran dan tenaga. Jika udah mikir dan keluarin banyak tenaga, rasa kantukpun akan sirna.

Jika rasa kantuk cukup kuat, pilih saja bebersih yang bersentuhan dengan air, seperti cuci baju, korden, piring, ngepel, siram tanaman, ngelap basah kaca dan lainnya, dijamin rasa kantuk akan lari tunggang langgang. (Kalau masih ngantuk, cipratin aja airnya ke muka kamu, hehe)

3. Olahraga

Olah raga olah jiwa, begitu sitasi yang pernah tercatat. Selain untuk menghilangkan rasa kantuk, olah raga juga dapat berfungsi sebagai media mengolah jiwa. Karena dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat pula.

Membiasakan olah raga memang tidak mudah, butuh komitmen dan niat yang kuat agar olah raga bisa rutin dilakukan. Jalan santai, jogging merupakan olah raga ringan yang pas bagi pemula, tiap hari dapat ditingkatkan sedikit demi sedikit dari level yang ditargetkan.

4. Menulis

Kegiatan satu ini, juga sangat efektif dan bermanfaat untuk mengisi waktu kosong sehabis shubuh, pikiran yang masih fresh dan bening akan dapat menjaring banyak ide kreatif dan brilian. Buka laptop atau smartpone kamu, ketiklah beberapa kata kemudian kembangkan menjadi beberapa tulisan menarik.

Tulisan yang menarik dan menggugah dapat juga di upload di media sosial milik kamu, siapa tahu banyak anak muda seusiamu di luaran sana yang terinspirasi dari gagasan dan pikiran yang kamu tuangkan dalam tulisanmu. Rasa kantuk sirna, manfaat dan faedah melimpah.

Bagaimana? Cukup mudah bukan untuk menghilangkan rasa kantuk sehabis shubuh. Gunakan waktu muda kita untuk hal-hal yang positif terlebih di bulan yang penuh berkah ini.