Senin, 19 Februari 2018

Hati-hati, 4 Rukun Shalat ini Banyak Terabaikan





Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, dibutuhkan kesadaran dan dedikasi penuh agar apa yang dikerjakan bisa sempurna, namun karena seringnya dilakukan, Terkadang tanpa sadar kita menjadi terbiasa melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh kita lakukan.
       Pelaksanaan Ibadah shalat dapat dihitung berapa kali dalam sehari, baik yang wajib maupun yang sunnah, dalam shalat sendiri ada banyak rukun yang harus kita penuhi sehingga shalat kita menjadi sah, karena shalat adalah amal yang pertama kali dihisab kelak di hari kiamat, Maka hal ini harus benar-benar diperhatikan agar shalat kita tidak sia-sia dan diterima oleh Allah SWT. nah, ada beberapa rukun yang sering terlewatkan tanpa disadari oleh pelaksananya, apa sajakah itu? mari kita kaji bersama agar kita terhindar dari itu;
Niat
       Semua mengerti, niat merupakan bagian dari rukun shalat, artinya niat tidak boleh ditinggalkan, namun banyak yang beranggapan bahwa niat yang dimaksud adalah pelafalan niat sebelum melaksanakan _takbiratul ihram_, padahal pelafalan tersebut hukumnya _sunnah_ yang berfungsi sebagai penuntun hati melakukan penyengajaan ibadah dimaksud, jadi banyak yang hanya mencukupkan niat di bibir saja, tanpa ada penyengajaan di dalam hati.
       Selain ketidak mengertian tentang niat itu sendiri, juga disebabkan karena pada pelaksanaan awal shalat tersebut terkumpul tiga bentuk pekerjaan yang dilaksanakan secara bersamaan, yaitu niat di hati sebagai rukun, pelafalan _takbiratul ihram_ juga sebagai rukun, dan mengangkat tangan sebagai sunnah, dan yang terjadi niat di hati yang tidak ditunaikan.
Tuma’ninah
_Tuma’ninah_ adalah berhenti atau diam sejenak setelah melakukan satu gerakan shalat seukuran membaca tasbih minimal (subhanallah), satu rukun ini terdapat pada _ruku’_, _i’tidal_, sujud dan duduk di antara dua sujud, sebagaimana niat, _tuma’ninah_ juga dilakukan di dalam rukun-rukun shalat tersebut di atas, sehingga kalau kita tidak jeli, rukun ini bisa terabaikan karena terfokus pada rukun yang ditempati.
**_I’tidal_**
Rukun yang dilakukan setelah ruku’ ini juga termasuk rukun yang sering terabaikan, _mushalli_ lebih fokus pada gerakan rukun _i’tidalnya_ dengan bacaannya yang termasuk sunnah dan terlewatkan pada _tuma’ninah_nya, sehingga terkadang saat _i’tidal_ dilakukan, beberapa anggota seperti tangan masih melakukan gerakan-gerakan yang dapat merusak _tuma’ninah_, _walhasil_, ketika _tuma’ninah_nya hilang, _i’tidal_nyapun juga pasti tidak sah.
**Sujud**
       Berbeda dengan _i’tidal_, Dalam rukun ini yang sering terabaikan bukan pada _tuma’ninah_nya, tapi pada kelengkapan tujuh anggota sujud yang harus bersentuhan langsung dengan bumi pada saat shalat. yaitu dahi atau kening, kedua telapak tangan kanan dan kiri, kedua lutut kanan dan kiri, Telapak Jari pada kaki kanan dan kiri, jika itu semua terabaikan maka sujudnya juga tidak sah, otomatis sujudnya juga tidak sah, apa jadinya jika shalat tanpa sujud? Pasti sama halnya dengan kita tidak shalat.
       Untuk itu marilah kita saling mengingatkan untuk menyuburkan _ukhuwah_ _islamiyah_, jangan sampai shalat kita sia-sia tanpa guna, kita merasa puas dan tenang setelah melakukan shalat namun ternyata shalat kita tidak sah karena terabaikannya beberapa rukun di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar